Saturday, November 30, 2013

Surga Dunia; Harta, Tahta dan Cinta


SURGA DUNIA adalah HARTA, TAHTA, CINTA.
Atas nama HARTA ia seenaknya mengeksploitasi. Atas nama TAHTA ia seenaknya MENGUASAI. Atas nama CINTA ia seenaknya MENGAULI.

Ya..Rabb biarlah aku yang HINA, aku yang BEJAT, aku yang Kau MURKA.
Aku tak punya daya upaya selain CINTA. Jika ada yang bertanya, "Siapa yang paling cinta dan dicintai Allah, JAWABNYA yaitu MUHAMMAD Saw.

Cinta saya kepada Rasul tidak berkurang sedikit pun, meski rasul di HINA, di HUJAT. Kasih sayang Rasul lebih luas dari semesta. Rasul bersegera kepada Allah untuk memintakan ampun bagi mereka.

Allahuma shali ala Muhammad, semoga Shalawat Cinta memenuhi gelas itu dan aku mendapatkan tumpahan air dari dalam gelas. Lalu akan aku siramkan air itu untuk sahabat, saudara, keluarga, dan seluruh manusia supaya ia menjadi BAIK dan BENAR. Dan biarkanlah aku yang tetap HINA, dan BEJAT.

Sebab CINTA tidak mudah MARAH, sebab cinta tidak perlu GUNDAH.

Tuesday, November 26, 2013

Tantangan Good Governance Ganjar Pranowo

Koran Barometer - 23 Agustus 2013

Tantangan Good Governance Ganjar Pranowo

PDI Perjuangan kembali mewakilkan kadernya untuk Jawa Tengah setelah memenangi pemilihan Gubernur yakni Ganjar Pranawo dimana sebelumnya Bibit Waluyo telah berusaha keras untuk membangun Jawa Tengah lewat slogan Bali Ndeso Mbangun Deso. Kini Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah akan dilantik tanggal 23 Agustus 2013, dengan slogannya Mboten Korupsi lan Mboten Ngapusi dengan pendekatan rembugan, atau dengan cara musyawarah sebuah pendekatan kebudayaan untuk lebih dekat dengan rakyat.

Dalam sistem demokrasi partai politik dalam birokrasi pemerintahan tidak dapat dihindari. Sehingga birokrasi pemerintahan dalam menjalankan kebijakannya yang langsung bersentuhan dengan masyarakat tidak dapat lepas dari peran pejabat politik. Sistem demokrasi di Indonesia, sebagian besar demonstrasi yang berujung pada kekerasan disebabkan oleh ketidakpuasan terhadap kinerja penyelenggaraan negara dan pelayanan publik (50,6%), berikutnya adalah ketidakpuasan terhadap hasil pilkada (11,2%) dan demonstrasi buruh (11,0%). Kenyataan ini menunjukkan bahwa adanya variasi kualitas Good Governance (Tata kelola pemerintahan yang baik) di daerah yang tidak hanya berpotensi merusak iklim pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di daerah, melainkan juga mengancam stabilitas keamanan nasional yang berpotensi pada disintegrasi bangsa.

Pemerintah pusat sejauh ini belum membuat kriteria penilaian kinerja Pemerintah Daerah (Pemda) di seluruh provinsi di Indonesia, sehingga belum ada ukuran yang baku untuk melihat sejauh mana kualitas implementasi good governance di daerah. Untuk itu, sejak tahun 2008 lembaga Partnership/Kemitraan melakukan serangkaian analisis data publik dan persepsi di 33 Provinsi guna melihat sejauh mana kualitas sekaligus mengetahui disparitas implementasi good governance di satu daerah dengan daerah lain. Proses dan hasil dari kegiatan tersebut disajikan dalam sebuah indeks bernama IGI (Indonesia Governance Indeks), sebelumnya bernama PGI (Partnership Governance Indeks).

Hasil pemeringkatan pada tahun 2008 Jawa Tengah berada pada urutan ke-22 dari 33 provinsi diseluruh Indonesia. Sedangkan pada masa kepemimpinan Bibit Waluyo tahun 2012 ini, peringkat tata kelola pemerintahan mengalami kenaikan menempati peringkat ke-16 (5,85). Meski sejak tahun 2008 dan 2003 Jawa Tengah selalu terrendah dibandingkan provinsi di wilayah jawa. Hasil peringkat lima teratas hasil IGI tahun 2012-2013 adalah Provinsi DIY (6,80) Jatim (6,42) DKI (6,33) Jambi (6,24) dan Bali (6,23).

Nilai peringkat tata kelola pemerintahan Jawa Tengah sangat rendah disebab oleh beberapa faktor, (1) Nilai keadilan tentang politik anggaran yang minim pada bidang pendidikan, kesehatan dan pemberantasan kemiskinan. Menurut Badan Pusat Statistik jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah pada Maret 2013 mencapai 4,733 juta orang, sedangkan di Jawa Tengah mendapatkan bantuan BLSM hanya bisa dibagikan kepada 42.477 warga miskin. Sedangkan pada bidang pendidikan alokasi APBD  setiap siswa mendapat Rp. 40.712,- begitupun alokasi dana untuk warga miskin hanya sebesar Rp. 42.102,- dan jatah kesehatan sebesar Rp. 25.848,-. (2) Perilaku korupsi di wilayah Jawa Tengah yang cenderung meningkat. Menurut lembaga pegiat antikorupsi KP2KKN jumlah koruptor terus naik 143 kasus korupsi yang melibatkan 194 orang dan telah merugikan keuangan negara hingga miliaran rupiah. Jumlah itu mencakup yang berstatus terpidana, terdakwa, sampai yang baru tersangka. (3) Masalah pengganguran, menurut BPS Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah pada Februari 2013 mencapai 5,57 persen, untuk jumlah total pengangguran lulusan Sarjana dan Diploma tahun 2013-2013 mencapai 24.000 orang. (4) Ancaman perangkap ekonomi pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menggangu stabilitas perekonomian oleh karena perkembangan sektor ekonomi masih terbatas pada sektor non-tradeable atau hanya sektor-sektor seperti jasa keuangan, asuransi, pengangkutan, restoran, hotel maupun real estate.

Meski Jawa Tengah memiliki  potensi unggulan di sektor tradeable seperti sektor pertanian dan perkebunan.
Inilah sedikit tantangan gubernur Jawa Tengah yang baru Ganjar Pranowo untuk bisa menaikkan nilai peringkat indek tata kelola pemerintah provinsi. Maka diperlukan beberapa pemecahan permasalahan sehingga masyarakat Jawa Tengah benar-benar merasakan kesejahteraan bersama sesuai slogan beliau Mboten Korupsi lan Mboten Ngapusi dengan pendekatan rembugan, yakni antara lain; Pertama, membangun keterbukaan publik dan transparansi anggaran. Kualitas birokrasi pemerintahan yang baik tentu memberikan kemudahan bagi siapa saja untuk melihat kinerja pemerintahan dan wakil rakyatnya dalam melaksanakan program kerja. Keterbukaan publik menjadi ruang yang terbuka, dimana masyarakat dituntut untuk aktif mengawal pembangunan.

Dalam realitasnya transparansi anggaran yang pada saat ini penuh kecangihan teknologi juga tidak berpengaruh, sehingga di era komputerisasi dan internet ini transparansi anggaran dan keterbukaan publik bisa dilaksanakan dan masyarakat mudah mengakses.

Kedua, bagi pemerintah provinsi upaya peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan penurunan angka miskin dimana anggaran daerah terlalu minim. Maka perlu diupayakan ruang penyelesaikan bersama sesuai dengan cara Rembukan model Ganjar. Hal ini dilakukan supaya terjadi singkronisasi dan merasa memiliki sense of responbility antara birokrasi pemerintahan dengan masyarakat.

Ketiga, peningkatan kesejahteraan dengan mengoptimalisasi potensi kedaerahan berbasis ekonomi mikro dan menengah. Sebab Jawa Tengah memiliki  potensi unggulan di sektor tradeable seperti sektor pertanian dan perkebunan. Komoditi keunggulan pertanian dan perkebunan Jawa Tengah itu seperti budidaya krisan, budidaya rumput laut, optimalisasi potensi rawa bendungan, pusat peternakan dan penggemukan, peternak kambing etawa maupun perkebunan kayu. Jangan terjebak pada sektor non tradeable. Dengan pengembangan sektor ekonomi mikro dan menengah diharapkan dapat mengurangi pengganguran, membekali diri dengan berbagai pelatihan kerja dan kemandirian entrpreneurship.

Keempat, penyediaan sarana dan prasarana transportasi. Pembangunan jembatan tol Semarang Solo di era Bibit Waluyo segera diselesaikan, begitu juga pembangunan sarana transportasi didaerah hal ini untuk memudahkan akses mobilitas antar wilayah. Sebab kondisi transportasi dikawasan pertanian dan perkebunan menunjukkan keadaan yang memprihatinkan, hingga biyaya transportasi sangat mahal tentu ini sangat berpengaruh sekali terhadap harga jual komoditas pertanian dan perkebunan. Begitu juga dengan sektor pariwisata menjadi sektor yang perlu dikembangkan. Aset kebudayaan di wilayah Jawa Tengah sangat memadahi dibidang pariwisata.

Kelima, mengubah pandangan kita yang tidak utuh tentang korupsi. Kita harus menggunakan akal jenih untuk menilai bahwa korupsi yang jauh lebih membahayakan masa depan bangsa daripada korupsi uang rakyat, yaitu korupsi pembuatan undang-undang atau peraturan yang tidak adil atau pengesahan kejahatan melalui UU/peraturan.


Lukni Maulana – Pengasuh Rumah Pendidikan Sciena Madani dan
Tim Peneliti Indonesia Governance Index (IGI 2012) Provinsi Jawa Tengah Oleh Kemitraan Jakarta

Road Show Puisi Menolak Korupsi Surabaya

Road Show Puisi Menolak Korupsi Surabaya Jawa Timur
Album Dok: Ardi Susanti















Road Show Puisi Menolak Korupsi Bojonegoro Jawa Timur

Road Show Puisi Menolak Korupsi Bojonegor Jawa Timur
Album Dok: Ardi Susanti
 





















Info Kegiatan:
1. Menulis Spontanitas Puisi Anti Korupsi Bojonegoro - http://www.wartamadani.com/2013/11/menulis-spontanitas-puisi-anti-korupsi.html
2. Puisi Tolak Korupsi Hadir Nanti Malam - http://blokbojonegoro.com/read/article/7/20131123/puisi-tolak-korupsi-hadir-nanti-malam.html

Info Berita:
1. Penyair Nasional Gelorakan Anti Korupsi di Bojonegoro - http://blokbojonegoro.com/read/article/7/20131123/penyair-nasional-gelorakan-anti-korupsi-di-bojonegoro.html



Salam Ilmu dan Cinta - Lukni Maulana

Pembelajaran Berbasis Ecoeducation

www.nu.or.id - 25 Juni 2012

Pembelajaran Berbasis Ecoeducation

SALAH satu problem mendasar yang dialami manusia di zaman modern ini yaitu krisis ekologis atau permasalahan lingkungan. Sebab manusia modern telah medeklarasikan alam. Alam telah dipandang sebagai sesuatu yang harus digunakan dan dinikmati semaksimal mungkin. Dominasi terhadap alamlah yang menyebabkan masalah bencana, kepadatan penduduk, kurangnya ruang bernafas, kemacetan kehidupan kota, pengurasan jenis sumber alam, hancurnya keindahan alam.

Arti dominasi atas alam dan konsepsi materialistik tentang alam yang dianut manusia modern ini telah didukung dengan nafsu dan ketamakan yang semakin banyak menuntut lingkungan.

Semua ini dalam pandangan filosofis akibat dari cara pandang yang dualistik-mekanistik dan materialistik. Cara pandang ini menyebabkan terjadinya dikotomik atau diversitas (pembedaan) seperti; subyek-obyek, manusia-alam, manusia-Tuhan, suci-sekuler, timur-barat. Cara pandang dikotomik ini menyebabkan tidak harmonis antara manusia, Tuhan, dan alam yang telah dihancurkan. Semua ini terkait dengan ketidakseimbangan yang disebabkan oleh hancurnya harmoni antara Tuhan dan manusia.

Sekarang ini Indonesia masih memiliki 10% hutan tropis yang masih tersisa. Setiap tahunnya keadaan luas hutan terus menyusut dengan sangat cepatnya dan sangat menghawatirkan kondisi spesies hutan maupun pesisir. Hutan di Indonesia masih memiliki 11% jumlah spesies binatang menyusui atau mamalia, 15,6% spesies binatang reptil dan ampibi, 1.517 spesies burung dan 25% dari spesies ikan. Jumlah spesies tersebut bahkan terus berkurang atau lenyap seiring dengan kondisi luas hutan yang terus menyusut.

Aktivitas manusia melakukan penebangan hutan yang terlalu cepat dan eksploitasi hutan untuk industri serta pengalihan lahan hutan menjadi pemukiman dan pertanian. Dari aspek ini, hutan menjadi gundul dan mengakibatkan semburan miliaran ton partikel, gas karbondioksida serta klorofluorokarbon. Emisi karbon ini ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaruhi, seperti batu bara, gas, dan minyak bumi. Kerusakan hutan khususnya di Indonesia sebagai paru-paru dunia memiliki andil besar sebagai pemicu perubahan iklim dan pemanasan global akibat dari menipisnya lapisan ozon.

Kondisi lingkungan dengan dirusaknya hutan, pembakaran, illegal logging, lahan petanian di sulap menjadi area industri dan perumahan. Telah membawa dampak negatif seperti kekeringan dan pada musim penghujan akan menyebabkan bencana banjir serta tanah longsor. Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat merasakan dampak kerusakan sistem cuaca. Perubahan iklim dan terjadinya bencana yang bertubi-tubi akan mengancam ketersediaan sumber daya alam. Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan membawa akibat terhadap alam lingkungannya. Pencemaran udara, tanah, dan air, yang terkadang membawa akibat seperti tidak suburnya lahan pertanian, banjir dan tanah longsor.

Bukan penuan alam
Sudah jelas diketahui bahwa kerusakan alam dan lingkungan hidup yang dasyat bukan di sebabkan oleh penuaan alam itu sendiri tetapi justru diakibatkan oleh tangan-tangan yang selalu berdalih memanfaatkannya, yang sesungguhnya sering kali mengeksploitasi tanpa memperdulikan kerusakan lingkungan.

Dalam hal ini sesuai dengan pandangan dunia baru perlu rekonstruksi non dikotomik yang menempatkan kesadaran (mind) dan materi (matter) serta tidak terjadi pembedaan antara subyek obyek, manusia, alam dan Tuhan. Maka diperlukan langkah-langkah partisipatif untuk mencegah problem kondisi lingkungan dan sumber daya alam.

Dengan demikian pembelajaran ekoeducation sangat di butuhkan, walaupun kenyataanya ecoeducation merupakan pendidikan berwawasan lingkungan yang terintegrasikan dengan semangat pentingnya pendidikan nilai berbasis agama. Hal ini sebagai upaya mewujudkan tujuan pembagunan millenium (MGD) yang merupakan salah satu dari tujuan tersebut yaitu memastikan keberlanjutan lingkungan hidup. Dengan mensosialisasikan kepada masyarakat sadar dan peduli lingkungan serta pelarangan penambangan, penebangan dan pembangunan pemukiman kawasan lindung. Melakukan pemberantasan illegal logging dan juga melakukan rehabilitasi hutan. Serta pemerintah harus mulai serius untuk tidak mengeluarkan izin yang terkait dengan pengelolaan hutan terhadap pihak asing.

Ecoeducation merupakan pebelajaran yang berorientasi kepada revitalisasi pendidikan yang selama ini gagal menanamkan nilai-nilai lingkungan. Maka melalui ecoeducation diharapkan terjadi penyadaran lingkungan dan semangat konservasi alam dan lingkungan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengalang penanaman pohon untuk setiap warga masyarakat Indonesia. Serta melalui penataan daerah berbasis lingkungan, sebab selama ini daerah-daerah rawan bencana terjadi akibat adanya pengalihan fungsi dari lahan pertanian ke perindustrian dan hutan ke perumahan dan pertanian. Membangun kembali daerah-daerah hutan tropis sebagai kawasan yang dilindungi dan memberikan yang terbaik terhadap spesies penghuni hutan atau lingkungan.

Selama ini memang bidang pendidikan menghadapi tantangan zaman global sebagai akibat dari dampak krisis ekologi, dalam hal ini perlu adanya konstruksi paradigma baru pada arah epistemologi. Format pendidikan yang sesuai kondisi di atas, perlu menyajkan salah satu strategi dengan pembelajaran ekoeducation yang berbasis agama sebagai sumber penanaman jiwa anak didik. Pembelajaran ekoeducation yaitu upaya kegiatan belajar mengajar dengan mengintroduksi keanekaragaman hayati pada setiap mata pelajaran dan penanaman nilai spiritualitas supaya tumbuh kesadaran hubungan harmoni antara manusia, Tuhan dan alam.

Keeratan hubungan antara manusia dengan alam dan lingkunganya itu tercermin juga di dalam cara hidup mereka dalam mata pencaharian hidup. Cara pencaharian hidup masyarakat sederhananya biasanya memang amat ditentukan oleh alam dan lingkungannya. Misalnya; suatu kelompok masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan, mereka otomatis sangat bergantung dari alam pegunungan dengan cara bertani, berternak, berkebun, dan berladang. Kelompok masyarakat yang tinggal di daerah pesisir, meraka sangat bergantung dari kondisi pesisir dengan cara melaut, pertambakan, dan sangat bergantung dari hasil laut

Pembelajaran ekoeducation juga perlu diberikan kepada setiap masyarakat, sebab masyarakat merupakan sistem sosial yang memiliki interaksi dan komunikasi langsung dengan lingkungan hidupnya. Masyarakat memiliki andil besar dalam melestarikan dan menjaga keseimbangan (equilibrium) lingkungan, karena masyarakat sebagai penghuni lingkungan hidup. Menjunjung tinggi kesadaran lingkungan adalah sebuah alternatif individu, dan akhirnya menuntut kesadaran kolektif

Peran masyarakat dalam penyadaran lingkungan perlu di wujudkan melalui program yang terencana baik secara organisatoris maupun personal, yaitu melalui pembelajaran ekoeducation yang perlu di berikan kepada khalayak umum masyarakat di RT dan RW setempat. Dengan memberikan pembelajaran ekoeducation kepada setiap penghuni rumah tangga, mereka akan mendapatkan pengetahuan dan juga sikap yang sadar akan lingkungan hidup. Melalui penyadaran itulah baik pemerintah ataupun masyarakat itu sendiri akan tertanan nilai-nilai untuk menghargai lingkungan hidupnya. Membangun suri tauladan, itulah yang dapat memberikan perhatian dengan memperlakukan lingkungan hidup dengan penuh tanggung jawab.

Lukni Maulana - Sciena Madani

Sunday, November 24, 2013

Kebersamaan Road Show Puisi Menolak Korupsi di Bojonegoro

PERJALANAN yang melelahkan, dari Semarang bersama Istri dan anak yang baru berumur 2,4 tahun berangkat jam 4 sore menuju kampung halaman ke rumah mertua di Tuban dengan memakain kendaraan bermontor. Pulang kampung ini bertujuan untuk ikut road show puisi menolak korupsi di Bojonegoro, kebetulan rumah berdekatan dengan Bojonegoro. Diperbatasan Tuban - Bojonegor tepatnya di Jembatan Glendeng Simo Soko Tuban.

Samapai rumah jam 11 Malam, dengan tempuh perjalanan 7 jam. Diiringi rasa getir dan menakutkan oleh sebab malam, hawa dingin, hujan dan berbagai halangan melewati hutan-hutan lebat.

Samapi di Road Show begitu nikmatnya. Sukses untuk ROad Show Puisi Menolak Korupsi di Terminal Rajekwesi Bojonegoro.

Lukni Maulana - 23/11/13



Resolusi Jihad Antikorupsi - Muslim Anti Korupsi

Road Show ke-11 Puisi Menolak Korupsi di Bojonegoro,  Sabtu, 23 November 2013
Muslim Anti Korupsi - Resolusi Jihad Antikorupsi

KORUPSI menjadi cerita yang tidak terselesaikan, hingga terlontar ungkapan yang mendeskripsikan betapa parahnya korupsi di negeri ini. Sudah berapa banyak uang negara hilang begitu saja dan kesejahteraan rakyat dirampas. Pelaku korupsi telah menjangkit dari berbagai kalangan baik pejabat eksekutif, legislatif dan bahkan merambah dikalangan yudikatif dan pelaku usaha dari pusat hingga ke pelosok daerah. Ibarat cerita, praktek korupsi di Indonesia bagai kisah tidak berujung dan sebegitu akut penyakit yang menggerogoti ke seluruh sendi-sendi kehidupan kebernegaraan.

Parahnya penyakit korupsi hingga bangsa Indonesia mendapatkaan gelar yang begitu istimewa sebagai negara paling korup. Begitu korupnya seakan-akan perilaku korupsi seperti telah menjadi kultur bangsa atau bahkan menjadi laku hidup. Selalu saja setiap hari media-media memberitakan beragam kasus korupsi, seperti suap-menyuap, gratifikasi dan bahkan persolan narkoba pelaku korupsi.

Andai saja perilaku korupsi tidak dapat dihilangkan lantaran memang kejahatan yang tersistem, tentu saja semua akan terlibat dan banyak orang yang berada dalam lingkaran korupsi. Maka ketika terungkapnya sebuah kasus akan ada banyak orang yang terlibat dan terjerat dalam kungkungan lubang hitam korupsi.

Maka kita sebagai umat Islam memilki tanggungjawab untuk memperbaiki sistem ke-Indonesiaan ini, terutama persoalan korupsi. Sebab kita adalah bangsa yang religius dan bahkan sumpah jabatan selalu memakai kata-kata yang melibatkan Tuhan, melibatkan kitab suci. Marilah kita turun tangan bersama menjawab janji kemerdekaan dari perilaku korupsi yang telah mengerogoti.

Jihad Antikorupsi
Sebagai muslim Anti Korupsi saatnya kita melakukan resolusi jihad antikorupsi. Sebab resolusi merupakan tuntutan atas diri kita dan seluruh rakyat yang peduli terhadap perlawanan terhadap korupsi.

Resolusi jihad antikorupsi ini berawal dari diri kita dan orang-orang yang dekat dari kita baik keluarga, lingkungan masyarakat hingga daerah dan wilayah. Sebab kita sebagai umat Islam yang mengajarkan sistem nilai yang bertujuan untuk diri kita menjadi pribadi yang bertakwa kepada Allah Swt dengan jalan mengembangkan segenap potensi dan bakat yang tidak hanya terkait dengan kehidupan pribadi (kesalehan individu), tapi juga dengna hubungan dengna lingkungannya (kesalehan sosial).

Saatnya menanamkan nilai-nilai antikorupsi pada diri kita dengan berbagai ajaran yang telah digariskan oleh ajaran Rasulullah Muhammad yang agung melalui pedoman Al-Quran dan Al-Hadits. Nilai-nilai itu yakni:
1. Amanah
Amanah yang berarti jujur dan lurus. Maka sebagai umat Islam harus mampu menjaga amanah itu, sebab amanh merupakan tanggung jawan yang wajib dijaga dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya baik jujur dalam berperilaku, amanah terhadap jabatan maupun harta.

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda: Apabila amanah disia-siakan maka tunggulah saat kehancurannya. Salah seorang sahabat bertanya:”Bagaimanakah menyia-nyiakannya, hai Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab: “Apabila perkara itu diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya." (HR. Imam Bukhari)

2. Adil
Amanah adalah merupakan munculnya sumber keadilan, sedangkan keadilan tersebut adalah sumber keamanan dan kebahagiaan. Dari situ terlihat jelas ketika Allah Swt menyuruh seseorang melaksanakan amanah, kemudian hal yang harus dikerjakan manusia setelah itu adalah berbuat keadilan.

"Dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil." (QS. An-Nisa’: 58)

3. Sabar

Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab tafsirnya menjelaskan bahwa kesabaran bisa dibagi dalam tiga bentuk yaitu : (1) Sabar ketika meninggalkan berbagai hal yang diharamkan dan perbuatan dosa, (2) Sabar ketika melakukan ketaatan dan mendekatkan diri kepada Allah swt, dan (3) Sabar dalam menerima dan menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan.

Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur.” (QS. Luqman/31: 31)

Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.” (QS. Al-Ma’aarij/70: 5)

4. Syukur
Ada beberapa cara mensyukuri nikmat Allah Swt. Pertama, syukur dengan hati. Ini dilakukan dengan mengakui sepenuh hati apa pun nikmat yang diperoleh bukan hanya karena kepintaran, keahlian, dan kerja keras kita, tetapi karena anugerah dan pemberian Allah Swt. Keyakinan ini membuat seseorang tidak merasa keberatan betapa pun kecil dan sedikit nikmat Allah Swt yang diperolehnya.

Kedua, syukur dengan lisan. Yaitu, mengakui dengan ucapan bahwa semua nikmat berasal dari Allah Swt. Pengakuan ini diikuti dengan memuji Allah Swt melalui ucapan alhamdulillah. Ucapan ini merupakan pengakuan bahwa yang paling berhak menerima pujian adalah Allah Swt.

Ketiga, syukur dengan perbuatan. Hal ini dengan menggunakan nikmat Allah Swt pada jalan dan perbuatan yang diridhoi-Nya, yaitu dengan menjalankan syariat , menta'ati aturan Allah Swt dalam segala aspek kehidupan.

Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyal karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.” (QS. Al-Mu’min/40: 61)

5. Qana’ah
Qana’ah memiliki makna dapat menerima kecukupan. Ketika kita diberikan nikmat, kita merasakan kebahagiaan dengan merasa memiliki kecukupan. Hamka menjelaskan qana’ah dalam 5 (lima) sifat yakni: (1) Menerima dengan rela apa yang ada, (2) Memohon kepada tuhan tambahan yang pantas dan berusaha, (3) Menerima dengan sabar akan ketentuan Tuhan, (4) Bertawakkal kepada tuhan, dan (5) Tidak tertarik oleh tipu daya dunia.

Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rizki yang cukup, dan qana’ah (merasa cukup) dengan rizki tersebut.” (HR. Ibnu Majah)
* * *
Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)

Dan yang terakhir kita sebagai muslim anti korupsi selayaknya kembali lagi ke pangkuan teladan Rasulullah Muhammad Saw, sebab Muhammad memiliki akhlaq dan sifat yang mulia. Selayaknya kita malu, kita memiliki teladan namun kita sering melupakan ajarannya. Oleh sebab itu mari kita sebagai umat Muhammad kembali menjadi pribadi yang mempelajarai dan memperaktekan sifat-sifat Nabi Muhammad yakni yang terangkum dalam 4 sifat yakni: (1)Shiddiq,(2) Amanah, (3) Fathonah, dan (4) Tabligh.

Semoga dengan meneladani sifat-sifat kenabian Muhammad Saw kita dapat terhindar dari perilaku menyimpang yakni perilaku KORUPSI.


Lukni Maulana
Website resmi Nahdlatul Ulama www.nu.or.id 
Tulisan ini untuk Kontes BLOG MUSLIM ANTI KORUPSI yang diselenggarakan oleh PPM Aswaja.

Tuesday, November 19, 2013

Lidah Api Chuang Tzu

CHUANG Tzu berkata, “Anjing dianggap anjing yang baik bukan karena gonggoggannya; manusia dianggap baik bukan karena bicaranya.”

Chuang Tzu merupakan salah satu tokoh taoisme, dimana ajaran taoisme identik dengan ajaran Wu Wei dan Yin Yang. Lalu Santri Cungkring menceritakan kisahnya,  seorang tokoh yang karyanya dihimpun oleh Kuo Hsiang;

 “Suatu ketika Raja Wei yang memerintah negara Ch’u mendengar kebesaran Chuang Tzu, lalu ia mengirim utusannya memberikan hadiah dan mengundang Chuang Tzu ke negara Ch’u sambil dijanjikan untuk menduduki kursi menteri. Chuag Tzu hanya tertawa dan berkata kepada utusan Raja Wei tersebut, “Pergilah, jangan mengotori diriku, saya lebih suka mengenyam kenikmatan yang diberikan oleh kehendak bebas ku.”

Kiai Cilik tahu apa yang diinginkan Santri Cungkring, bahwa fenomena pemilu maupun pemilihan kepala daerah atau para calon wakil rakyat berkampanye dengan janji-janji, mengutrakan visi dan misi. Jika ia orang hebat dan tenar, banyak partai ingin meminangnya.

“Sesungguhnya orang yang luar bisa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam tindakan.”

Rumah Pendidikan Sciena Madani – 12/11/13

Saturday, November 16, 2013

Guru Menolak Korupsi di Ngaji NgAllah Suluk Maleman Pati

PUKUL 4 sore berangkat dari rumah menuju acara NgajiNgaAllah Suluk Maleman di Pati. Sebelumnya segala persiapan masuk ke dalam Tas Ransel, beli rokok dan permen tolak angin. Sebagai persediaan perjalanan supaya terhindar dari masuk angin, meski sebenarnya lagi pilek dan sariawan.

Pukul 4 sore lebih 5 menit sampat diperbatasan Semarang – Demak, tepat di Pintu masuk Perum Pondok Raden Fatah menghapiri sahabat yang ingin berboncengan, Artvelo Sugiarto orang tua dengna rambut gondrongnya. Kitapun meluncur.

Perjalanan sore hari memang padat, banyak lalu lalang kendaraan dan khususnya para pekerja yang kembali keperaduan.

Tepat pukul 6 kurang 5 menit sampai ditempat acara di Rumah Adab Indonesia Jl. Diponegooro No. 94 Pati Jawa Tengah. Aku lihat tim Creator sibuk dengan tata panggung dan tempat acara. Alhamdulillah ada sahabat yang bersedia mengatarkan kami menuju kediaman Anis Sholeh Ba’asyim, karena sahabat PMK ada disana duluan; Leak, Eri, dan Abah Arsyad. Beragam suguhan sudah ada didepan mata, menikmati secangkir kopi dan makan malam.

Meluncur ke acara, “Guru Menolak Korupsi”. (15/11/13)

Tuesday, November 12, 2013

Pendidikan Nilai Ekologi

Suara Merdeka - 01 September 2008

PENANAMAN nilai-nilai sangat perlu dalam pendidikan untuk membangun kesadaran anak didik. Jadi, mereka mengetahui siapa diri dan lingkungan hidup mereka. Pendidikan nilai menekankan keseluruhan aspek sebagai pengajaran agar anak didik menyadari nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan, termasuk penanaman nilai lingkungan.

Pendidikan lingkungan jadi jalan pengenalan dan menumbuhkan kesadaran soal lingkungan. Aspek etika dan moral tak semata-mata untuk berinteraksi, tetapi juga menanamkan nilai lingkungan hidup.
Kini, pencemaran lingkungan banyak disorot.

Faktor utama perusakan adalah penggunaan besar-besaran produk teknologi modern. Aktivitas industrial dengan membakar hutan menghasilkan semburan miliaran ton partikel, gas karbondioksida, dan klorofluorokarbon.

Emisi karbon muncul dari pembakaran bahan bakar fosil yang tak dapat diperbarui, seperti batu bara, gas, dan minyak bumi. Kerusakan hutan, khususnya di Indonesia yang jadi paru-paru dunia, punya andil cukup besar sebagai pemicu perubahan iklim dan pemanasan global akibat penipisan lapisan ozon.

Perusakan hutan dan penyulapan lahan petanian jadi area industri dan perumahan menimbulkan dampak negarif, antara lain kekeringan. Indonesia sangat merasakan dampak kerusakan sistem cuaca.

Kerusakan sistem cuaca menimbulkan anomali iklim berupa kenaikan suhu 1-1,5 derajat Celcius di Afrika, sehingga masa udara kering dari Australia bergerak ke hutan Afrika. Terjadilah kekeringan di kawasan ekuator, termasuk Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagian Sumatera.

Perubahan iklim mempersulit negara berkembang seperti Indonesia mencapai sasaran pembangunan berkelanjutan dan tujuan pembangunan milenium. Perubahan iklim mengancam ketersediaan sumber daya alam serta menciptakan persoalan baru dan membuat pencarian solusi makin sulit dan mahal.

Perlu rekonstruksi bidang pendidikan untuk menghadapi tantangan zaman global. Format pendidikan yang sesuai perlu strategi dengan penerapan pendidikan nilai ekologi berbasis agama sebagai sumber penanaman jiwa untuk mengenali arti kehidupan.

Pendidikan nilai lingkungan merupakan proses pembelajaran yang menghasilkan perubahan tingkah laku dan sikap untuk menghargai lingkungan hidup dari mikrokosmos hingga makrokosmos. Bukan cuma penyampaian pesan berupa pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai untuk mengenali diri sendiri dan lingkungan.

Diharapkan siswa mampu mempraktikkan, melestarikan, dan memanfaatkan lingkungan sesuai dengan kebutuhan. Siswa mampu mengetahui peran dan tanggung jawab dalam hubungan tiga dimensi antara Tuhan, alam, dan manusia. (53)

Monday, November 11, 2013

Pemimpin Itu Ngemong



SAAT INI apakah kita menyadari tentang diri ini yang sesungguhnya kita itu pemimpin. Maka selesaikan persoalan dirimu, urusan kepemimpinan kita mengenai diri kita sendiri; dari persolan ekonomi sehingga diharapkan kita tidak korupsi, memimpin keluarga sehingga kita mampu mengatasi konflik maupun memimpin diri untuk bisa bergaul dengan orang lain sehingga tidak mudah emosi dan anarki. Sehingga ketika kita mampu menjadi pemimpin diri sendiri, layaknya ia bisa melanjutkan menjadi pemimpin-pemimpin yang lain.

Pemimpin itu layaknya bangunan rumah tangga, suami itu pemimpin yang memiliki peran untuk mengatur tatanan rumah tangga sedangkan istri itu menteri atau lembaga-lembaga pemerintah yang berperan untuk mendidik generasi penerus dan mengatur kebutuhan rumah tangga dan anak-anak adalah rakyat yang membutuhkan perhatian dari sang ibu.

Maka pemimpin itu harus mampu memiliki sikap “ngemong” atau mendidik, memelihara, dan menjaga. Dan sikap ngemong tersebut harus dimilki juga oleh para pendamping pemimpin baik yang berada ditingkatan kementerian maupun lembaga pemerintahan.

Ingatkah engkau tentang ajaran Sunan Kalijaga dalam tembang berjudul Lir-Ilir. Dalam salah satu baitnya berbunyi, “Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi” (Anak-anak penggembala panjatkan blimbing itu). Mengapa harus Cah Angon?, “al-Imaamu ro’in” (imam adalan pemimpin atau pengembala). Oleh sebab cah angon adalah penggembala orang yang ngemong, pengembala itu memiliki sikap mendidik, memilihara dan memerawat hewan yang pastinya tidak berakal. Jika ia mampu mengendalikannya dialah Cah Angon, jika Cah Angon memimpin manusia yang berakal diharapkan dapat diatur sesuai ketentuan, dibandingkan dengan hewan yang tidak berakal.

Mengapa yang dipanjat harus buah Blimbing?, Blimbing itu bergigir 5 (lima) yang berarti rukun Islam. Pemimpin harus mempu memegang teguh prinsip rukun Islam dan Blimbing muda berwarna hijau menandakan kesuburan dan kemakmuran, ketika semakin dewasa warna akan berubah kuning mengisyaratkan umat Islam untuk selalu menjadi lebih baik dan matang yang siap untuk disajikan dan dapat dinikmati. Bermanfaat untuk orang lain buah segar yang mengeluarkan manisnya air saripati blimbing yang berarti sumber kehidupan.

Seorang imam (pemimpin) adalah bagaikan penggembala, dan ia akan diminta pertanggungjawaban atas gembalaannya.” (HR. Ahmad, Syaikhan, Tirmidzi, Abu Dawud, dari Ibnu Umar)

Anies Baswedan; Inspirasi untuk Pendidikan dan Keluarga


Turun Tangan Menjawab Janji Kemerdekaan

PERTAMA KALI mengetahui sosok Anies Baswedan ketika ada acara Syawalan Nasional di Jakarta. Dia merupakan tokoh muda di bidang Pendidikan yang kebetulan juga saya pernah menikmati bangku kuliah fakultas Tarbiyah jurusan pendidikan agama islam. Pastinya ada hubungan erat, kalau ingin bicara pendidikan maka harus bertanya kepada siapa sosok atau tokoh pendidikan khususnya untuk negara ini.

Tokoh itu jatuh kepada nama Anies Baswedan seorang yang mampu membuat gerakan perubahan melalui Gerakan Indonesia Mengajar. Sebuah inspirasi pendidikan, sebab negara ini perlu ada perubahan dan salah satu bidang yang mempu merubah indonesia lebih baik adalah wilayah pendidikan.
Turun Tangan Harus Saling Membantu

Karena suka dengan dunia pendidikan, aku mendirikan Rumah Pendidikan Sciena Madani di tahun 2008, nama Sciena Madani diambil waktu mengikuti Jamiyah Maiyah yang waktu itu terjadi pertanyaan, “Duluan mana antara Ilmu dan Cinta”. Jamaah Maiyah waktu itu dialog antara cak Nun, Kiai Budi dan Gus Nuril. Sciena yang berarti ilmu dan cinta. Nama komunitas itu lahir sewaktu aku jadi mahasiswa sebelumnya namanya adalah Komunitas Valex yang didirikan pada tahun 2005 yang membawahi bidang sastra dan budaya.

Di bawah bendera Rumah Pendidikan Sciena Madani, aku mulai mengabdikan diri kepada masyarakat. Aku sempat menelepon Anies Baswedan untuk menjadi Majelis Pembimbing Rumah Pendidikan Sciena Madani di tahun 2013, sebelum Anies mengikuti Konvensi Partai Demokrat.

TurunTangan di Semarang
Inilah awal bisa dekat dengan Anies Baswedan ketika ia tiba di semarang tepat pukul 10 malam, dikamar hotel itu sosoknya semakin membuatku selalu ingin mengikuti jejaknya menjadi inspirasi bagi bangsa ini.
Mendengarkan Anies Orasi

Lalu aku minta kaos Turun Tangan yang berwarna Merah dan bertuliskan, “Mau turun tangan? Tanya saya”. Aku mengambil 2 kaos untukku dan istri.

Pada pagi harinya ikut kegiatan Car Free Day dengan Anies Baswedan bersama Komunitas Pejalan Kaki (KAKI) Semarang. Berjalan bersama mengkampanyekan Hak-Hak Pejalan Kaki di Jl. Pahlawan Semarang. Aku, Istri dan anak menikmati pagi itu hingga berlanjut ke road show perjalanan Anies Baswedan di Semarang.

Setelah itu berlanjut ke Seminar Kepemudaan yang diseleggarakan oleh HMI Cabang Semarang. Sayapun Turun Tangan dengan memegang Handycame aku merekam jejek seminar tersebut. Akupun Turun Tangan membacakan satu puisi karyaku di Antologi Puisi Menolak Korupsi (PMK), karena aku ingin berpesan bagi kaum pemuda dan calon presiden Anies Baswedan untuk tetap teguh memerangi perilaku korupsi.
Saatnya Turun Tangan

Acara itupun selesai hinga aku dengan keluarga mengikutinya dalam acara yang diadakan oleh Yayasan Hidayatullah Semarang. Yayasan ini memangku wilayah pendidikan, pantas Jika Anies Baswedan memberikan inspirasi pendidikannya untuk para pemangku pendidikan.

Turun Tangan Membaca Puisi Menolak Korupsi
Keluarga Turun Tangan
Semoga perjalanan ini aku beserta keluargaku mampu Turun Tangan, berbagi bersama Rumah Pendidikan Sciena Madani di wilayah pendidikan dan keluarga serta sosial dan budaya di masyarakat dan umumnya untuk kemajuan bangsa ini.

Bersama Keluarga Turun Tangan
Karena sekarang ini pendidikan mengarah pada ranah urban, seperti kata Anies Baswedan;
“Urbanisasi yang saat ini terjadi salah satunya disebabkan karena orientasi sekolah sangat urban”. Menurutnya orientasi pendidikan harus membentuk kualitas manusia. Pendidikan yang urban cenderung membuat manusia hanya menjadi salah satu faktor produksi dalam logika industri. Yang dibutuhkan untuk menggapai masa depan adalah kualitas manusia Indonesia yang utuh.