Optimalisasi Potensi Skill Siswa
Pada era sekarang ini atau zaman globalisasi dunia pendidikan di tuntut untuk mengembangkan kompetensi atau basic skill. Orientasi pendidikan tidak hanya pemebelajaran formal dengan berbagai macam mata pelajaran, akan tetapi terkait dan terikat dengan tuntutan zaman. Dengan bekal skill anak didik akan paham dunianya sebab sekolah terkadang hanya menuntut orientasi kelulusan dan lupa akan potensi, skill, dan bakat anak.
Di akui atau tidak sekolah adalah tempat mencetak manusia-manusia unggul, namun tidak dipungkiri pula bahwa sekolah terkadang melakukan dehumanisasi dalam artian potensi anak didik tidak dikembangkan. Memang benar sekolah adalah kewajiban, namun kesusksesan belajar tidak hanya lewat jalur sekolah. Lihat saja seorang ilmuwan Issac Newton menemukan berbagai macam penelitian tanpa harus sekolah, William Bill Gates orang terkaya di dunia selama 13 tahun saja keluar dari sekolah yang kemudian mendirikan microshoft bersama temannya dan melakukan eksperimen hasilnyapun dapat kita nikmati sekarang ini.
Menyadari tantangan yang dihadapi dan kompleksitas permasalahan global, dimana technologiy competation yang ujungnya pada industrialistik materalistik, sekolah atau dunia pendidikan harus melakukan orintasi baru melalui pembelajaran kompetensi untuk peserta didik.
Tidak heran jika pendidikan sekarang mengarah pada pengembangan kurikulum berbasisi kompetensi. Selain sebagai bekal potensi dapat pula sekolah sebagai sarana penegembangan sekolah berbasis keilmuan yang mengajarkan berbagai mata pelajaran.
Maka dalam menyosong era industri dan teknologi ini sekolah atau madrasah diharuskan melakukan orientasi baru dibidang pembelajaran salah satu caranya yaitu dengan mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler.
Ekstrakurikuler Sekolah
Ekstrakurikuler merupakan bentuk pembelajaran di luar jam sekolah. Kegiatan ini dilakukan pihak sekolah untuk membekali anak didiknya dengan berbagai pertimbangan di antaranya untuk mengoptimalkan potensi, melatih kedisiplinan dan menciptakan kreasi dan kreatifitas anak didik. Kegiatan ekstrakurikuler ada yang secara sepihak diwaibkan dan ada yang tidak diwajibakan ini terkait dengan kemauan dan bakat siswa.
Jadi melaui program ekstrakurikuler ini siswa diharapkan mendapatkan skill individu untuk dapat dipraktekan dan dikemabangkan. Semisal siswa memiliki potensi pada dunia masak atau makanan maka ekstra tata boga harus mengajarkan sesuai dengan keinginan. Dari sini siswa akan bisa berlatih dan bahkan mendapatkan keuntungan ekonomi melalui program pemberdayaan market.
Sungguh sangat berarti sekali jika dunia sekolah dapat menyentuh sisi-sisi keinginan anak didik. Jika ekstrakurikuler sekolah dapat berjalan dengan baik maka akan mendidik untuk disiplin dan nilai kepuasan pada diri siswa. Bahkan kepuasan orang tua siswa yang menyekolahkan anaknya dan pandangan masyarakat bahwa sekolah tidak hanya orientasi ijasah. Sebab melalui ekstrakurikuler ini anak didik memiliki bekal individu untuk bisa di kembangkan di kemudin hari.
Jika anak didik memiliki potensi tentu saja akan mendidik mental mereka untuk bisa mandiri. Dengan rasa kemandirian ini siswa akan memiliki mental-mental kuat dan tidak bergantung untuk menjadi pegawai atau bahkan sampai hanya menjadi buruh.
Inilah pola pembelajaran yang menyenangkan karena potensi skill mereka dapat diasah di sekolah tanpa harus mengeluarkan uang banyak untuk mengkuti kursus di luar program sekolah.
Dengan demikian kesimpulan pembelajaran ekstrkurikuler sekolah ini, bahwa sekolah atau madrasah yang tidak pada program kejuaruan dapat megembangkannya pada program ekstarakurikuler.
Inilah sekolah yang sangat menghargai potensi dan kreasi manusia. Termasuk potensi yang di bawa sejak lahir serta kreasi untuk mengembangkan, menghasilkan, menciptakan inovasi baru dalam berkreatifitas dan kemandirian.
0 comments: