SARIDIN ANCAM EMBARGO NEGARAKU
SARIDIN ini memang orangnya agak nyeleneh dan unik. Dia bukan raja, tokoh kehormatan, golongan bangsawan, pejabat, maupun wakil rakyat. Ia hanyalah Saridin yang berasal dari dua kata yakni Sari yang berarti inti dan Din yang bermakna agama. Jadi Saridin adalah inti dari ajaran agama.
Saridin akan mengancam dirinya dengan mengembargo dirinya sendiri. Bagaimana cara Saridin mengembargo dirinya? Ternyata ia mulai dari yang sederhana yakni tentang makna kebutuhan dan keinginan.
Ketika ia berpakaian, berpakaiannya cukup sederhana tidak perlu mahal asal pantas dipakai dan yang utama menutup atas apa yang pantas ditutup. Handphonenya tidak bermerk, karena kebutuhannya hanya sebagai alat komunikasi. Makannyapun seadanya, yang terpenting ia kenyang. Begitupun alat transportasinya, tidak seperti pejabat yang mengkoleksi beragam merk mobil dan montor, yang terpenting baginya dapat mengantar ia sampai tujuan yang hendak dituju. Rumahnya tidak seperti istana dengan beragam ornamen dan hiasan mahal atau bahkan ada algojonya kalau perlu dijaga singa dan gajah, baginya rumah bisa membuatnya nyenyak untuk tidur dan istirahat.
Itulah Saridin "Wala tasrifuu innaka la yuhibbu musrifiin (Dan janganlaj kamu berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan)."
Lho katanya Saridin mengancama embargo negaraku? Iya, Saridin mengancam dirinya dan dirinya adalah negaraku. Ada negara-negara yang sukses oleh karena diembargo sebut saja Kuba dan Iran.
Ketika kita diembargo, maka mau tidak mau kita akan berfikir dan mencari titik temu permasalahan untuk menjadi negara yang mandiri.
Negara lain tidak berani mengembargo negara kita, karena di negara ini memiliki segalanya. Kalau diembargo mereka khawatir dengan kita, mereka takut negara kita akan menjadi negara yang kuat dan berdikari.
Ketakutan dan kekhawatiran mereka lantaran mereka takut dan khawatir tidak mendapatkan susu segar dari kita, seperti barang tambang, hasil perikanan, pertanian, maupun hutan. Karena negara kita kaya akan sumber daya alam.
Mereka takut dan khawatir karena orang-orang kita pintar dan cerdas. Kita pandai membuat pesawat, mobil, dan bahkan jaringan telekomunikasi. Setiap ada lomba sains internasional, kita selalu juara. Kita pandai memanfaatkan barang rongsokan, lihat saja tabung bekas komputer aja bisa jadi televisi. Kita juga pintar memodifikasi, lihat saja sekarang ada bentor alias becak montor. Apalagi soal bercocok tanam, meludah saja ludah kita akan tumbuh tanaman.
Kita juga bangsa berkebudayaan dan berperadaban, lihat saja peninggalan nenek moyang kita dari beragam candi-candi yang tidak bisa ditiru negara lain. Dari tarian, musik hingga beragam kesenian lainnya yang tidak dimiliki negara lain.
Apakah kita siap mengembargo sendiri, tanpa harus menunggu negara lain mengembargo negara kita?
20/11/2017 | #SulukAsthabil #SulukCungkring
0 comments: