Kota yang Tergadai
Kota Sunyi
Kota di kantong celana
Sembunyi di balik kain hitam meratap
Bukan karena bau bukan pula karma
Tidak gelap begitu pekat
Namun terlihat ngintip silahkan
Jangan mengambil yang ada di dalam
Kotaku indah dan menawan
Kota di celana dalam
Pohon rindang menghias kesunyian
Sangat menyejukan hingga kau bermimpi
Dalam mimpi tak pasti ketemu jodoh di kali
Berlari banyak tempat kosong asyik sekali
Memadu kasih pusaran air mancur
Hingga basah kotaku elok merah cemberutan
Kotaku...
Jadi rebutan ia merasa tersipu malu
Tak tahu kalau tak mau memperlihatkan diri
Pada bungkusan kantong celana dan celana dalam
Kotaku memiliki tempat yang nyaman
Sssstttttt sampai ia ketiduran
Ketidak pedulian..!
Maling...maling...maling
Maling teriak banjir
Banjir...banjir..banjir...
Penduduk bilang maling
Semua bercerita tentang satu prinsip
Apakah itu jawabnya tidak peduli
Mau maling mau banjir yang penting tujuan awal
Ketidak pedulian..!
Satu sisi bangun tidak menghiraukan
Mereka berdiri sendiri dalam satu penopang
Satu perjuangan satu tujuan
Ketidak pedulian..!
Sikat sana sikat sini
Meskipun sama-sama berbentuk sikat
Lempar sana lempar sini
Terpenting bisa saling lempar
Walaupun dengan saling menampar
28/03/10
0 comments: