WAKTU menunjukan pukul setengah lima sore, akupun siap-siap berangkat untuk menghadiri undangan dari Dewan Kesenian Kudus dalam acara launching buku antologi puisi yang berjudul, "Puisi Buat Gus Dur, Dari Dam Sengon ke Jembatan Panengel."
Hampir jam lima sore tepat, beberapa ratus meter aku berhenti di apotek membeli premen tolak angin. Ya...buat ngemil alias ngemut permen suapya tidak masuk angin. Dimana kondisiku waktu itu dalam keadaan tidak enak badan, pilek, dan batuk berdahak. Eman-eman kalau tidak menjaga badan, apa lagi perjalanan agak jauh.
Alhamdulillah sampai disana dan acarapun dimulai. Aku mendapatkan No urut 6 untuk membacakan puisi dalam antologi puisi tersebut. Akupun membacakan 1 puisi cinta untuk Gus Dur. Dimana acara tersebut juga dihadiri oleh putri Gus Dur yakni Inayah Wahid.
Di dalam antologi puisi tersebut ada 3 tulisanku. Sehabis acara aku tidak langsung pulang, dimana kekuatan tubuh ini tidak mampu menahan derasnya angin malam. Akupun ikut Mas Leak Sosiawan Leak dan Pak Saiful Hajar menginap di hotel Proliman Kudus. Dan syukur dapat menjaga kondisi badan yang rentan dengan pertarungan, seperti Gus Dur yang membukakan jalan baru bagi orang-orang yang paham akan tujuan.
Monday, September 30, 2013
Related Posts
Demo Anti-Israel, Mahasiswa Bakar Diri SEMARANG TENGAH- Aksi menentang agresi militer Israel ke Palestina diwarnai dengan aks
Pelatihan Peneliti di Alam Sutera Serpong Tanggerang SENIN sore berangkat dari bandara Ahmad Yani Semarang menuju bandara Internasional Soek
Jejak Pasar Peterongan Orart-Oret SEBELUMNYA MENGIKUTI pendokumentasian Pasar Peterongan Kota Semarang yang direncanakan
Malam Progo 3 di Pendopo Kota Temanggung SULIT RASA ini memutuskan hendak kemana malam minggu, menghadiri acara Konfrensi di Mra
Sarasehan Puisi Menolak Korupsi Purworejo Road Show Puisi Menolak Korupsi di Purworejo. Membaca karya Andreas Edinson: Birokrasi
Guru Menolak Korupsi di Ngaji NgAllah Suluk Maleman Pati Normal 0 false false false IN X-NONE AR-SA
0 comments: