Saturday, July 19, 2008

Pelangi Kehidupan

ANGIN siang semakin terasa panas di tambah dengan terik matahari begitu menyengat tubuh menjadikan kulit semakin hitam. Di taman mimpi ini, yang rapat dengan pepohonan dan bunga-bunga bermekar indah terasa menyebarkan keharuman serta anak-anak kecil berlarian kesana kemari riang bermain dengan sesamanya. Terlihat seorang pemuda duduk di bawah pohon bertemankan daun-daun yang begitu lebatnya. Tampak dari raut wajahnya tersimpan seribu tanda Tanya, tapi sudah dapat di pastikan maksud dan tujuannya. Sebab jika seseorang datang ke taman mimpi berarti dia ingin mendapatkan kepuasan dan jawaban tentang masalah yang di dapatinya.

Pemuda itu tampak murung dan termenung sendiri secarik kertas dan bulpoinya menari-nari indah dengan balutan goresan yang penuh makna. Tubuhnya begitu kurus lemah. Sesekali mulutnya selalu berbicara sendiri bahkan sedikit-demi sedikit air matanya membasahi pipi lembutnya. Di lempar bulpoin dan kertas yang berada ditanganya ke atas, langit biru tak mampu menangkap isyarat maksudnya.
"Akan aku buktikan bahwa aku bisa mewujudkan mimpimu". Jerit suara itu memecah keheningan taman mimpi. Apa maksud perkataan pemuda itu! Kelihatannya ada rasa penyesalan yang keluar dari seluk beluk pendiriannya.

Selama mengarungi bahtera kehidupan pemuda itu penuh dengan cita-cita dan harapan. Tekadnya yang kuat terkadang selalu membuat optimis baru, permasalahan yang beratpun selalu ia tuntaskan dengan logika dan emosionalnya. Kenyataan juga membuktikan setiap ujian ia selalu mendapatkan nilai tertingi, banyak kegiatan yang ia ikuti dari jurnalistik, kesenian dan bahkan karate.

"Kenapa kau tingalkan aku sendiri di sini". Perlahan mulutnya dan tetesan air matanya membuat suara itu terasa memilukan.

"Mengapa ini harus terjadi pada diriku, apa ada yang salah denganku tolong jawab pertanyaanku". Ia menyesal dan kemarahannya semakin memuncak karena satu masalah berat telah menimpanya. Ketika itu ia ingat di bangku sekolah yang penuh dengan keriangan dan ketenangan batin. Saat kenangan indah bersamanya, selau menemaninya dalam melangkahkan kaki untuk mengejar cita-cita tapi harus pupus. Dialah gadis imut bernama Erina, seorang gadis yang mendampingi kasih dan sayangnya. Gadis itu telah meninggalkan dirinya, bukan karena putus cinta atau di jodohkan sebab gadis itu telah terlebih dahulu di jemput Tuhannya.

"Tuhan mengapa kau begitu kejam, padahal baru beberapa waktu dia menemani aku, pantaskah kau ambil nyawanya mengapa kau tidak mengambil nyawaku".

"Bukan maksud aku ingin menganiyayanya atau sekedar untuk besenang-senang tapi aku sudah punya rencana yang baik untuknya".

"Tuhan…apakah Kau tidak tahu maksudku, aku percaya engkau maha mengetahui tapi mengapa Kau tidak takdirkan dia untukku". Rencana Tuhan memang terkadang berbeda dengan sekenario manusia. Setiap keinginan terkadang tidak dapat di wujudkan. Takdir! Siapa yang tahu, setiap manusia hanya bisa berusaha. Dan doa sebagai jalan terakhir untuk memantapkan usaha kita. Hanya Tuhanlah yang menentukan segalanya.
Suara-suara itu bergema menjulang menyebar di setiap sisi taman mimpi. Kini suara-suara dari mulut pemuda tiba-tiba menghilang dan membentuk gumpalan irama cinta yang menyejukan. Coretan penanya ia ambil kembali dan di situ hanya bertuliskan "Maafkan dan ampuni aku wahai Tuhanku…dan aku hanya bisa berpasrah di setiap sujudku". Nikmatilah kehidupan ini dengan nyanyian mimpi dan tarian harapan, setiap kejadian pasti ada hikmah dan tuhan pasti akan memberikan yang terbaik bagi kita.

"Surga yang kau bina di dunia, semoga menjadi surga di akhiratmu, selamat jalan wahai gadis kecilku". Taman mimpi ini akan menjadi saksi, kata pemuda itu dengan semagat baru.
* * *

Setiap orang pasti pernah kehilangan dan di tinggalkan oleh seseorang yang sangat berarti bagi dirinya. Irama lagu taman mimpi berasal dari satu jenis suara yaitu hanya diri kita yang dapat mengembalikan kepercayaan diri dan bukan orang lain. Maka saatnya tentukan nalar berfikir yang baik dan luruskan tujuan. Karena hanya diri kita yang dapat merubahnya.
ياايتها النفس المطمئنة, ارجعي الى ربك راضية مرضيو

"Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi di ridhoi-Nya". (al-Fajr: 27-28)

Inilah warna warni dan pelangi kehidupan, terkadang harus berpisah dengan orang yang sangat berarti, terkadang pula harus meninggalkan orang yang di cintai. Tapi mulai saat ini mari kita bersihkan diri, hati, jiwa dan akal pikir kita dengan siraman air kesucian dari Tuhan. Karena dengan ketenangan jiwa, kita akan semakin lebih dewasa dan akan menghargai setiap kejadian dan musibah yang menimpa kita. Kesabaran dan kepasrahan kepada Tuhan merupakan pintu-pintu untuk meraih ridho-Nya, sebab dengan ridho-Nya setiap apa yang kita kerjakan akan sangat lebih bermakna.

Beginilah kehidupan, maka nikmatilah pelangi kehidupan ini dengan semestinya. Tuliskan lirik-lirik syukur dan melodi-melodi kesabaran. Saatnyalah kita membangun pelangi kehidupan ini dengan kesuksesan dan kebahagiaan.

Tuesday, July 1, 2008

Kasih di Lautan Jilbab


kasih di lautan jilbab


Duhai kasih di lautan jilbab hijau
Engkau hadirkan embun kesejukan jiwa
Di gersang hatiku yang hampa
Siramlah aku dengan butir-butir keharuman
Di setiap lembut nafasmu
Di sepanjang kasihmu
Di kedalaman cintamuHanya engakau gadis kecilku

Duhai kasih di telaga jilbab
Engkau hadirkan langkah-langkah gemulai
Di tubuhku yang merindu cinta
Basuhlah aku dengan air mata sayangmu
Di setiap halus tingkah lakumu
Di sepanjang jalan lurusmu
Di kedalaman cintamu
Hanya engkau gadis kecilku

Ya mufatttihal abwaab
Yaa musabbibal asbaab

Yaa muqollibal quluubi wal abshoor
Yaa mudabbirol laili wa nahaar

Yaa muhawwilal haala wal ahwaal
Hawwil haalanaa ilaa ahsanil ahwaal

Ya Allah tidak ada suatu kemudahan selain engkau menjadi pembuka
Ya Allah jika engkau berkehendak maka jadikan dia penerang cintaku
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah
Dan aku bersaksi bahwa cintaku hanya untukmu, rosulmu serta cintaku padanya

Kasihku di ladang ilalang
Hadirkan cintamu untuku
Aku akan menjadi pendamping hidupmu
Di bahtera rumah rumah tangga
Penuh cahaya cinta…!

30/06/08
Tamasya Majid Cinta

Tamasya Majid Cinta

Tamasya Majid Cinta

Ku temui segerombol bahkan tidak bisa aku hitung
Berapa jumlahnya…!
Apalagi mengitung jumlah langkah dan keinginan
Atau menghitung jumlah rambut terurai
Tanpa jilbab sebagai pelindung diri
Inilah seseorang angan-angankan jalan kehidupan
Terang di bawah naungan semesta
Bersinar di langit-langit biru
Dengan warna-warni pelangi
Putih dan biru bersenandung merdu
Menanti terkabulkan…

Di masjid cinta banyak manusia beragam
Bahkan berseragam jenis
Di bangunya istana ibadah munajat
Ridho dan ketulusan mematrikan hati
Berbaur kasih antara tuhan dengan hamba
Inilah mihrab jalan ketakwaan
Sembah sujud tanpa nafas
Inikah kematian suci

Untuk manusia tak mengerti
Mengapa kau berdiri, duduk, bercengkrama
Bahkan kecil baru belajar cinta
Di pojok gelap dengan terang kelip lampu
Tidak begitu terangnya namun tertelan gelap
Dan kedua pemudi itupun tertelan kumandang adzan
Tidak sadar tuhan memangil
Terdengar adalah bisik canda dan rayu

Inilah rumah tuhan
Tidak pada keluarga bersujud didalam
Akan tetapi taman itu telah menghaluskan
Buah mata memunculkan keindahan semesta
Bercumbu asyik di tamasya taman masjid cinta
30/06/08