Wednesday, January 14, 2009

Skema Rumah Cinta

UDARA dingin perlahan waktu telah mengantarkan menuju tempat terindah, menjelajahi semesta yang bertabur beraneka ragam benda-benda luar angkasa. Kini engkau tinggal injakan kaki dimana yang paling kau suka, itu terserah kamu sebab semua dapat dilalui dari berbagai jalan namun hanya ada satu jalan yang akan mengarahkan mencapai keinginanmu.

Pelangi dan bintang tidak akan pernah bertemu bahkan tidak akan bercahaya jika engkau masih ragu akan kebesaran alam semesta yang tercipta penuh dengan tanda tanya. Bahkan bulan dan matahari ataupun semua planet ini akan mengantarkan mimpimu pada keinginan yang terpenuhi menuju jalan cahaya.

Dunia cinta bukan untuk sembarang manusia hanya mereka yang dikaruniai hati dan mampu memikirkannya, bukan manusia yang meras angkuh dan sombong diri akan segala kemapanannya. Tapi sampai dimana engaku melangkah, kakimu masih terbalut dengan pola pikir ragu-ragu.

Dunia ilmu bukan untuk sembarang manusia hanya mereka yang dikaruniai akal dan sanggup mengambil hikmah, bukan sembarang manusia yang seenaknya mengumbar nafu dan kepuasan sementara. Tapi sampai kapan kamu akan melambaikan tangan ketidak sangupan, tanganmu masih penuh dengan noda-noda dusta.

Ketuk pintu cintamu dengan kelembutan kasih dan sayang dengan jiwa yang terbuka. Engkau akan dengarkan bisik ayat-ayat dengan penuh keyakinan. Bahwa sesungguhnya cinta tumbuh dan akan bersemi pada mereka yang menuntut kepercayaan cinta illahi rabbi. Cinta yang akan terus bertahan dan akan abadi walaupun kematian ditengah kemarau diri. Karena cinta telah membimbigmu.

Buka jendela ilmumu sampai terlihat kewibawaan dan rasa kemanusiaanmu yang akan menerangimu. Tidakkah engkau menyadari orang yang berilmu akan diangkat derajatnya dan akan dimulyakan. Tanda-tanda kekuasaan bersemayan pada ilmu yang bermanfaat dan mampu mengabdikan demi damainya negeri. Sebab ilmu telah menjagamu.

Ada saatnya engkau harus datang, ada saatnya engkau harus pergi. Lentera asmara telah melilit tubuhmu buat menjenguk sebungkus harapan masa depan. Dirimu adalah sumber energi.

Adalah air...
Adalah angin...
Adalah api...

Adalah bumi ilmu dan cinta yang tampak tangkainya bersimulasi suara jerit diri, kau masih jauh dari perjalanan hidup.

Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. dan Sesungguhnya kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan”. (QS. An-Nahl ayat 96)

Semoga Allah mendamaikanmu ke tempat tertinggi. Janganlah engaku membenci sedikitpun segala hal yang telah diciptakan untuk kepentingan manusia. Tapi bencilah dirimu sebab dirimu tidak mampu memanfaatkan dan memakmurkan semesta.


Kasur kos yang berdebu, 16/04/08
Previous Post
Next Post
Related Posts

0 comments: