Wednesday, December 23, 2009

MILAGROS; HIDUP INI INDAH


Hidup merupakan hal yang kita jalani sekarang ini. Namun banyak dari kita mempermasalahkan tentang kehidupan. Semisal mengeluh, iri hati, tidak segera diberi kesuksesan dan masih banyak permasalahan lagi yang kiranya di hitung dengan jari-jari ini, maka jari ini tidak akan mampu menampungnya. Ini adalah kehidupan yang harus kita jalani, kawan ! Sadarkah engkau, maka nikmati kehidupan ini dengan seindah mungkin.
Kita terlahir menjadi khalifah atau pemimpin di dunia ini. Bahkan malaikat, jin dan syetan tidak bisa memangku jabatan tertinggi ini yaitu sebagai pemimpin yang bertugas memakmurkan alam semesta.
Sungguh terhormatnya kita kawan, maka sendari engkau merenung segera berfikirlah positif dan perasaan yang positif pula. Karena dengan keduanya kita dapat menjalani kehidupan ini dengan nuansa yang harmonis.
Kita tidak akan percaya, mengapa kita diberi amanah yang besar. Namun kita memiliki iman atau keyakinan kepada Allah sehingga dengan ke-Mahaan-Nya kita dianugerahi akal pikiran. Akal pikiran inilah yang tidak dimiliki mahluk lain. Maka bangunkan dirimu dengan kesegaran tubuh yang dapat membelai dirimu melalui semangat baru.
Akal pikiran itulah yang akan membimbing kita untuk mengarungi bahtera kehidupan ini. Bukanya mengeluh, kurang semangat, pesimis dan risau dengan segala masalah-masalah kehidupan.
Semua itu memang masalah, tapi apakah masalah hanya di diamkan begitu saja. Berfikirlah ulang, engkau di karunia akal untuk berfikir. Dengan modal itulah kita dapat mejalani persoalan masalah ini dengan ketabahan dan kegigihan untuk segera memecahkannya.
Mau marah, silahkan saja. Lampiaskan kemarahanmu pada tuhan, batu maupun sang matahari. Pasti mereka akan mendengar keluh kesahmu, namun mereka tidak akan bisa menselesaikan masalahmu. Tapi mereka akan memberikan tanda-tanda, tentu bagi mereka yang berfikir.
Di sini aku hanya ingin berperan menjadi cerminmu saja. Coba pandangi aku, aku adalah bayanganmu. Lihat...lihat..wajahmu begitu pucat, kerut wajahmu mulai nampak, sepertinya engkau segera tua. Padahal engkau masih muda kawan. Engkau mau memegangku, segera pegang aku ataupun engkau mau mencium aku. Aku ini dirimu kawan, itulah dirimu sesungguhnya.
Cerimin ini adalah dirimu. Basuh mukamu dengan air suci supaya tampak cerah. Berwudhulah supaya marahmu lenyap.
Cermin ini adalah hidupmu. Jika engkau memecahnya maka hancur pula hidupmu.
Cermin ini adalah harapanmu. Matamu hanya bisa menatap tajam, tapi itu tidak akan berarti jika engkau hanya terdiam. Segeralah bangkit.
Cermin ini adalah pemimpin. Bagi engkau yang menyadari posisi dirmu, tunduklah dengan sujud syukur dan mintalah petunjuk kepada-Nya.
Aku adalah cermin yang mematikan
Namun aku juga menghidupkan
Aku adalah cermin yang beracun
Namun aku juga memberikan penawar
Kita memiliki dua tabungan di bank. Dimana bank tersebut selalu menyimpan harta kita, jika kita mau mengambilnya tidak akan habis harta kita. Sebab bank itu memberikan bunga yang tinggi, jika kita mau menabungkan harta yang kita miliki dengan semangat hidup baru.
Apa kau tahu bank itu...? BI, BRI atau BNI
Ya itulah jawabanya:
BI : Beryukur dan Ikhlas
BRI : BrRsyukur dan Ikhlas
BNI : Bersyukur Dan Ikhlas
Maka aku sebagai cermin hanya bisa menyarankanmu, untuk semagat dan tersenyumlah kembali dalam menjalani hidup ini. Nikmati hidup ini dengan butiran-butiran keindahan.
Dan aku hanya bisa memberimu modal : (Bersyukur dan Ikhlas) selain (akal pikiran).

Hari Ibu (Semarang, 22 Desember 2009)
Previous Post
Next Post
Related Posts

0 comments: