PUISI PERSAHABATAN Untaian katamu ternyata palsu Janji indah telah kau ingkari Untuk terus menjadi sahabatku
Tahukah kau sobat??? Bahwa segala luka yang menyobek hatimu Dapat juga ku rasakan dan menusuk jiwaku Bahwa darah yang menetes dari luka itu Seiring air mata yang mengalir di pipiku
Sadarkah kau sobat??? Bahwa kepedihan yang selalu tampak di wajahmu Adalah mimpi terburuk yang membebaniku Bahwa sikap dinginmu untukku Adalah pedang yang terus menghujam dadaku
Dulu secercah tawamu yang indah Selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum Tapi kini semua tlah berubah Dan bukan lagi kebahagiaan Yang mampu kau berikan padaku Karena sahabat… Kau khianati aku k au cemari ikatan kita Kau dengan mudah melepas jemariku Padahal kau melihat aku Rapuh tanpa kau di sampingku
PUISI PERSAHABATAN
ReplyDeleteUntaian katamu ternyata palsu
Janji indah telah kau ingkari
Untuk terus menjadi sahabatku
Tahukah kau sobat???
Bahwa segala luka yang menyobek hatimu
Dapat juga ku rasakan dan menusuk jiwaku
Bahwa darah yang menetes dari luka itu
Seiring air mata yang mengalir di pipiku
Sadarkah kau sobat???
Bahwa kepedihan yang selalu tampak di wajahmu
Adalah mimpi terburuk yang membebaniku
Bahwa sikap dinginmu untukku
Adalah pedang yang terus menghujam dadaku
Dulu secercah tawamu yang indah
Selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum
Tapi kini semua tlah berubah
Dan bukan lagi kebahagiaan
Yang mampu kau berikan padaku
Karena sahabat…
Kau khianati aku
k au cemari ikatan kita
Kau dengan mudah melepas jemariku
Padahal kau melihat aku
Rapuh tanpa kau di sampingku