SAAT ini apakah kita menyadari tentang
diri ini yang sesungguhnya kita itu pemimpin. Maka selesaikan persoalan
dirimu, urusan kepemimpinan kita mengenai diri kita sendiri; dari
persolan ekonomi sehingga diharapkan kita tidak korupsi, memimpin
keluarga sehingga kita mampu mengatasi konflik maupun memimpin diri
untuk bisa bergaul dengan orang lain sehingga tidak mudah emosi dan
anarki. Sehingga ketika kita mampu menjadi pemimpin diri sendiri,
layaknya ia bisa melanjutkan menjadi pemimpin-pemimpin yang lain.
Pemimpin itu layaknya bangunan rumah tangga, suami itu pemimpin yang
memiliki peran untuk mengatur tatanan rumah tangga sedangkan istri itu
menteri atau lembaga-lembaga pemerintah yang berperan untuk mendidik
generasi penerus dan mengatur kebutuhan rumah tangga dan anak-anak
adalah rakyat yang membutuhkan perhatian dari sang ibu.
Maka
pemimpin itu harus mampu memiliki sikap “ngemong” atau mendidik,
memelihara, dan menjaga. Dan sikap ngemong tersebut harus dimilki juga
oleh para pendamping pemimpin baik yang berada ditingkatan kementerian
maupun lembaga pemerintahan.
Ingatkah engkau tentang ajaran Sunan
Kalijaga dalam tembang berjudul Lir-Ilir. Dalam salah satu baitnya
berbunyi, “Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi” (Anak-anak
penggembala panjatkan blimbing itu). Mengapa harus Cah Angon?,
“al-Imaamu ro’in” (imam adalan pemimpin atau pengembala). Oleh sebab cah
angon adalah penggembala orang yang ngemong, pengembala itu memiliki
sikap mendidik, memilihara dan memerawat hewan yang pastinya tidak
berakal.
Jika ia mampu mengendalikannya dialah Cah Angon, jika
Cah Angon memimpin manusia yang berakal diharapkan dapat diatur sesuai
ketentuan, dibandingkan dengan hewan yang tidak berakal.
Mengapa
yang dipanjat harus buah Blimbing?, Blimbing itu bergigir 5 (lima) yang
berarti rukun Islam. Pemimpin harus mempu memegang teguh prinsip rukun
Islam dan Blimbing muda berwarna hijau menandakan kesuburan dan
kemakmuran, ketika semakin dewasa warna akan berubah kuning
mengisyaratkan umat Islam untuk selalu menjadi lebih baik dan matang
yang siap untuk disajikan dan dapat dinikmati. Bermanfaat untuk orang
lain buah segar yang mengeluarkan manisnya air saripati blimbing yang
berarti sumber kehidupan.
“Seorang imam (pemimpin) adalah
bagaikan penggembala, dan ia akan diminta pertanggungjawaban atas
gembalaannya.” (HR. Ahmad, Syaikhan, Tirmidzi, Abu Dawud, dari Ibnu
Umar)
0 comments: