SEBELUM membacakan puisi sedikit minta obrolan dengan Yusril Ihza Mahendra. Sama-sama pecinta rokok alias suka ngerokok juga. Cuman bedanya Yusril rokoknya Djarum Super sedangkan diriku rokok Sejati. Kalau waktu masih remaja dulu sih rokokku Djarum Super. Tapi karena pola kemasyarakatan sehingga rokokku berubah menjadi rokok kretek.
Setelah itu aku membacakan puisi tentang semangat ber-Islam yang mana puisi tersebut berjudul, "Pedang Bermata Pedang"
Sunday, September 1, 2013
Related Posts
Pelatihan Peneliti di Alam Sutera Serpong Tanggerang SENIN sore berangkat dari bandara Ahmad Yani Semarang menuju bandara Internasional Soek
Badai Puisi di Dusun Candi Pekunden Magelang Badai Puisi di Dusun Candi Magelang - 28 September 2014 MBAK VEGA ZR menemaniku dalam
Dari Rumah Sastra Sragen Membaca Indonesia10 Oktober 2015 - Perjalanan dari kota Semarang menuju Kota Sragen terasa memikat oleh se
Membaca Istanaku, Memo untuk Presiden di Rumah Budaya Kalimasada Blitar Antologi Puisi Memo untuk Presiden di Rumah Budaya Kalimasada Blitar BERUNTUNG AKU mem
Membaca Puisi di RRI Semarang Bersama Kusas MEMBACA puisi di RRI Semarang bersama keluarga besar, "Kumandang Sastra (Kusas)". Aku i
Demo Anti-Israel, Mahasiswa Bakar Diri SEMARANG TENGAH- Aksi menentang agresi militer Israel ke Palestina diwarnai dengan aks
0 comments: