TEMPAT itu
disukmai oleh kumpulan ruh para jamaah. Benteng itu tidak akan runtuh jika buruk
sangka berlalu pergi, dan benteng itu akan kokoh jika kesadaran tidak tiba-tiba
pergi. Menjadikan tempat itu sebagai hati dan akal pikiran tertuju kepada-Nya. Kumpulan
ruh membina rasa, memberikan salam kedamaian dan membangun pondasi nilai
pendidikan serta toleransi sosial untuk ketenangan jiwa dan kemakmuran ruh.
Di
suatu pagi Kiai Cilik menghampiri cahaya itu. Cahaya itu...cahaya.
*
* *
Dari Syaqiq berkata,
"Abdullah bin Mas'ud memperbanyak doa dengan doa ini,
ربنا أصلح بيننا واهدنا سبيل الإسلام ونجنا من الظلمات إلى النور واصرف عنا الفواحش ما ظهر منها وما بطن وبارك لنا في أسماعنا وأبصارنا وقلوبنا وأزواجنا وذرياتنا وتب علينا انك أنت التواب الرحيم واجعلنا شاكرين لنعمتك مثنين بها قائلين بها وأتممها علينا
'Wahai Tuhan kami, damaikanlah
di antara kami, tunjukkanlah kami jalan-jalan yang (Islam) selamat, selamatkanlah kami dari kegelapan menuju cahaya,
dan palingkanlah perbuatan-perbuatan keji dari kami, istri-istri kami, dan
keturunan kami. Terimalah taubat kami, karena sesungguhnya Engkau adalah Maha
Penerima taubat dan Maha Penyayang. Jadikanlah kami orang-orang yang mensyukuri
nikmat-Mu, memuji-Nya dan menyebut-nyebut-Nya, serta sempurnakanlah nikmat-Mu
kepada kami.'" (HR. Bukhari)
Rumah
Pendidikan Sciena Madani – 12/12/2013
0 comments: