-->
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Al-Baqarah ayat 164)
Termenung di wisma juangku
Aku teringat pesan orang tua
”jadilah orang yang berguna”, katanya
Aku mencoba merangkai mimpi dibalik tidur
Yang belum lama ini terbangun
Mengusik setiap langkah hidupku
”engkau adalah pemimpin, maka jadilah pemimpin”, katanya
Aku gapai langit nan jauh
”di sini tidak ada apa-apa”, ungkapnya
Aku terkesima pada ucapannya
Sampai aku terjatuh di hadapan sang burung
Di patuknya kepalaku sampai darah mengalir
”dasar, kemana akal pikirmu...! Kau adalah generasi ulul albab”, ungkapnya
Generasi ulul albab kehilangan jati diri
Bila menjadi pemimpin meminta jadi budak
Tapi ...bila ada mutiara meminta bagian
Bila ada emas meminta transferkan
Bila ada intan meminta paketkan
Bila ada berlian meminta investasikan
Generasi ulul albab lari dari kebohongan
Mata ini berharap di butakan
Telinga ini harap ditulikan
Mulut ini berharap dibisukan
Akal pikirnya diperjual belikan
Apa lagi hati nuraninya....!
Kemana keadilan yang kau cita-citakan
Di mana kemakmuran yang kau sembunyikan
Di mana kesejahteraan yang kau telantarkan
Mengapa....
Bagaimana....
Kapan....
Apa lagi yang bisa kita harapkan
Bila hukum hanya untuk di langar
Apa lagi yang bisa kita cita-citakan
Bila ijasah hanya hadir dipasar loak
Kami menunjuk wisma perjuangan
Sebuah tempat berlabuh dan berkunjung bagi orang yang berakal
Serta tempat pensucian diri mencari ridho illahi rabbi
Datanglah kemari dipersinggahan sang khidir
Dialog antara orang kenthir dan orang berfikir
Semarang, 04/03/09 (12.07 WIB)
aku bukan impianmu
ReplyDeleteaku bukan matahari
sinarnya begitu mengah menyinari bumi
ku juga bukan bintang
yang menjadikan malam malammu indah
bukan rokok yang rela habis &berkorban tuk menjaga dirimu
dalam kegelapan
ku hanya seseorang yang terlanjur kecewa
dan terluka karna cinta