SEORANG laki-laki kurus lulusan salah satu
kampus negeri di Semarang berkeinginan untuk menikah. Namun ia barusan lulus,
belum memiliki pekerjaan tetap alias penganguran berijasah. Ia pun pergi ke
rumah gurunya. Lalu ia ceritakan keinginannya, ia ingin menikah dalam kondisi
penganguran. Ia berharap gurunya bisa memberikan siraman yang bisa menyejukan
jiwanya.
“Guru, aku ingin menikah dalam kondisi
jadi penganguran,” kesedihan nampak padanya.
“Subhanallah!” jawab Pak Muh.
“Tapi belum ada seorang wanita yang siap
untuk di nikahi,” kata pemuda itu.
“Alhamdulillah!” jawab Pak Muh.
“Tolong berikan aku amalan. Agar ada seorang
wanita bisa aku nikahi dalam kondisiku yang masih penganguran,” pinta pemuda
itu.
“Allahu akbar!” jawab Pak Muh.
Pak Muh memeluknya lalu berkata, “Allah
akan memberikan jalan bagi mereka yang berusaha”. Lalu Pak Muh membacakan surat
An-Nuur ayat 32, “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian
diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu
yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah
akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya)
lagi Maha Mengetahui”
Semarang,
12/09/12
0 comments: