Monday, November 11, 2013

Anies Baswedan; Inspirasi untuk Pendidikan dan Keluarga


Turun Tangan Menjawab Janji Kemerdekaan

PERTAMA KALI mengetahui sosok Anies Baswedan ketika ada acara Syawalan Nasional di Jakarta. Dia merupakan tokoh muda di bidang Pendidikan yang kebetulan juga saya pernah menikmati bangku kuliah fakultas Tarbiyah jurusan pendidikan agama islam. Pastinya ada hubungan erat, kalau ingin bicara pendidikan maka harus bertanya kepada siapa sosok atau tokoh pendidikan khususnya untuk negara ini.

Tokoh itu jatuh kepada nama Anies Baswedan seorang yang mampu membuat gerakan perubahan melalui Gerakan Indonesia Mengajar. Sebuah inspirasi pendidikan, sebab negara ini perlu ada perubahan dan salah satu bidang yang mempu merubah indonesia lebih baik adalah wilayah pendidikan.
Turun Tangan Harus Saling Membantu

Karena suka dengan dunia pendidikan, aku mendirikan Rumah Pendidikan Sciena Madani di tahun 2008, nama Sciena Madani diambil waktu mengikuti Jamiyah Maiyah yang waktu itu terjadi pertanyaan, “Duluan mana antara Ilmu dan Cinta”. Jamaah Maiyah waktu itu dialog antara cak Nun, Kiai Budi dan Gus Nuril. Sciena yang berarti ilmu dan cinta. Nama komunitas itu lahir sewaktu aku jadi mahasiswa sebelumnya namanya adalah Komunitas Valex yang didirikan pada tahun 2005 yang membawahi bidang sastra dan budaya.

Di bawah bendera Rumah Pendidikan Sciena Madani, aku mulai mengabdikan diri kepada masyarakat. Aku sempat menelepon Anies Baswedan untuk menjadi Majelis Pembimbing Rumah Pendidikan Sciena Madani di tahun 2013, sebelum Anies mengikuti Konvensi Partai Demokrat.

TurunTangan di Semarang
Inilah awal bisa dekat dengan Anies Baswedan ketika ia tiba di semarang tepat pukul 10 malam, dikamar hotel itu sosoknya semakin membuatku selalu ingin mengikuti jejaknya menjadi inspirasi bagi bangsa ini.
Mendengarkan Anies Orasi

Lalu aku minta kaos Turun Tangan yang berwarna Merah dan bertuliskan, “Mau turun tangan? Tanya saya”. Aku mengambil 2 kaos untukku dan istri.

Pada pagi harinya ikut kegiatan Car Free Day dengan Anies Baswedan bersama Komunitas Pejalan Kaki (KAKI) Semarang. Berjalan bersama mengkampanyekan Hak-Hak Pejalan Kaki di Jl. Pahlawan Semarang. Aku, Istri dan anak menikmati pagi itu hingga berlanjut ke road show perjalanan Anies Baswedan di Semarang.

Setelah itu berlanjut ke Seminar Kepemudaan yang diseleggarakan oleh HMI Cabang Semarang. Sayapun Turun Tangan dengan memegang Handycame aku merekam jejek seminar tersebut. Akupun Turun Tangan membacakan satu puisi karyaku di Antologi Puisi Menolak Korupsi (PMK), karena aku ingin berpesan bagi kaum pemuda dan calon presiden Anies Baswedan untuk tetap teguh memerangi perilaku korupsi.
Saatnya Turun Tangan

Acara itupun selesai hinga aku dengan keluarga mengikutinya dalam acara yang diadakan oleh Yayasan Hidayatullah Semarang. Yayasan ini memangku wilayah pendidikan, pantas Jika Anies Baswedan memberikan inspirasi pendidikannya untuk para pemangku pendidikan.

Turun Tangan Membaca Puisi Menolak Korupsi
Keluarga Turun Tangan
Semoga perjalanan ini aku beserta keluargaku mampu Turun Tangan, berbagi bersama Rumah Pendidikan Sciena Madani di wilayah pendidikan dan keluarga serta sosial dan budaya di masyarakat dan umumnya untuk kemajuan bangsa ini.

Bersama Keluarga Turun Tangan
Karena sekarang ini pendidikan mengarah pada ranah urban, seperti kata Anies Baswedan;
“Urbanisasi yang saat ini terjadi salah satunya disebabkan karena orientasi sekolah sangat urban”. Menurutnya orientasi pendidikan harus membentuk kualitas manusia. Pendidikan yang urban cenderung membuat manusia hanya menjadi salah satu faktor produksi dalam logika industri. Yang dibutuhkan untuk menggapai masa depan adalah kualitas manusia Indonesia yang utuh.
Previous Post
Next Post
Related Posts

0 comments: