Turun Tangan Menjawab Janji Kemerdekaan |
PERTAMA
KALI mengetahui sosok Anies Baswedan ketika ada acara Syawalan Nasional di
Jakarta. Dia merupakan tokoh muda di bidang Pendidikan yang kebetulan juga saya
pernah menikmati bangku kuliah fakultas Tarbiyah jurusan pendidikan agama
islam. Pastinya ada hubungan erat, kalau ingin bicara pendidikan maka harus
bertanya kepada siapa sosok atau tokoh pendidikan khususnya untuk negara ini.
Tokoh itu
jatuh kepada nama Anies Baswedan seorang yang mampu membuat gerakan perubahan
melalui Gerakan Indonesia Mengajar. Sebuah inspirasi pendidikan, sebab negara
ini perlu ada perubahan dan salah satu bidang yang mempu merubah indonesia
lebih baik adalah wilayah pendidikan.
Turun Tangan Harus Saling Membantu |
Karena suka
dengan dunia pendidikan, aku mendirikan Rumah Pendidikan Sciena Madani di tahun
2008, nama Sciena Madani diambil waktu mengikuti Jamiyah Maiyah yang waktu itu
terjadi pertanyaan, “Duluan mana antara Ilmu dan Cinta”. Jamaah Maiyah waktu
itu dialog antara cak Nun, Kiai Budi dan Gus Nuril. Sciena yang berarti ilmu
dan cinta. Nama komunitas itu lahir sewaktu aku jadi mahasiswa sebelumnya
namanya adalah Komunitas Valex yang didirikan pada tahun 2005 yang membawahi
bidang sastra dan budaya.
Di bawah
bendera Rumah Pendidikan Sciena Madani, aku mulai mengabdikan diri kepada
masyarakat. Aku sempat menelepon Anies Baswedan untuk menjadi Majelis
Pembimbing Rumah Pendidikan Sciena Madani di tahun 2013, sebelum Anies
mengikuti Konvensi Partai Demokrat.
TurunTangan di Semarang
Inilah awal
bisa dekat dengan Anies Baswedan ketika ia tiba di semarang tepat pukul 10
malam, dikamar hotel itu sosoknya semakin membuatku selalu ingin mengikuti
jejaknya menjadi inspirasi bagi bangsa ini.
Mendengarkan Anies Orasi |
Lalu aku
minta kaos Turun Tangan yang berwarna Merah dan bertuliskan, “Mau turun tangan?
Tanya saya”. Aku mengambil 2 kaos untukku dan istri.
Pada pagi
harinya ikut kegiatan Car Free Day dengan Anies Baswedan bersama Komunitas
Pejalan Kaki (KAKI) Semarang. Berjalan bersama mengkampanyekan Hak-Hak Pejalan
Kaki di Jl. Pahlawan Semarang. Aku, Istri dan anak menikmati pagi itu hingga
berlanjut ke road show perjalanan Anies Baswedan di Semarang.
Setelah itu
berlanjut ke Seminar Kepemudaan yang diseleggarakan oleh HMI Cabang Semarang. Sayapun
Turun Tangan dengan memegang Handycame aku merekam jejek seminar tersebut. Akupun
Turun Tangan membacakan satu puisi karyaku di Antologi Puisi Menolak Korupsi
(PMK), karena aku ingin berpesan bagi kaum pemuda dan calon presiden Anies
Baswedan untuk tetap teguh memerangi perilaku korupsi.
Saatnya Turun Tangan |
Acara itupun
selesai hinga aku dengan keluarga mengikutinya dalam acara yang diadakan oleh
Yayasan Hidayatullah Semarang. Yayasan ini memangku wilayah pendidikan, pantas
Jika Anies Baswedan memberikan inspirasi pendidikannya untuk para pemangku
pendidikan.
Turun Tangan Membaca Puisi Menolak Korupsi |
Keluarga
Turun Tangan
Semoga
perjalanan ini aku beserta keluargaku mampu Turun Tangan, berbagi bersama Rumah
Pendidikan Sciena Madani di wilayah pendidikan dan keluarga serta sosial dan
budaya di masyarakat dan umumnya untuk kemajuan bangsa ini.
Bersama Keluarga Turun Tangan |
Karena sekarang
ini pendidikan mengarah pada ranah urban, seperti kata Anies Baswedan;
“Urbanisasi
yang saat ini terjadi salah satunya disebabkan karena orientasi sekolah sangat
urban”. Menurutnya orientasi pendidikan harus membentuk kualitas manusia. Pendidikan
yang urban cenderung membuat manusia hanya menjadi salah satu faktor produksi
dalam logika industri. Yang dibutuhkan untuk menggapai masa depan adalah
kualitas manusia Indonesia yang utuh.
0 comments: