Tuesday, February 23, 2010

Memotret Revolusi Islam Iran Dalam Percaturan Kebudayaan Global

Memotret Revolusi Islam Iran Dalam Percaturan Kebudayaan Global

BERBAGAI wacana “revolusi” yang telah ada dan pernah menjadi diskursus kita bersama—baik sebagai sebuah konsep teoritik dan praktek pada gerakan masa yang terorganisir dan bertumpu pada gerakan pemikiran maupun gerakan budaya—tentunya telah menghadirkan demikian banyak perbedaan dalam cara pandang untuk merancang sebuah revolusi, apalagi yang benar-benar Islami. Bahkan, tidak jarang perbedaan konsep-konsep tersebut justru meruntuhkan totalitas, kesatuan nilai dan kepercayaan, dalam semua dimensi kehidupan masyarakat Islami.
DOWNLOAD

Sunday, February 14, 2010

IRAN SEBAGAI REINTERPRESTASI REVOLUSI ISLAM


Sebuah Kenangan jadi MOT di LK II HMI Cabang Semarang

Setelah berbulan lamanya protes dilancarkan terhadap pemerintahan tangan besi Shah Mohammad, pada 16 Januari 1979 ia terpaksa melarikan diri ke Mesir sekaligus mengakhiri dinasti Pahlavi. Selepas itu, Iran terlibat dalam kancah domestik yang menyaksikan persengketaan di antara pendukung revolusi Iran dan pendukung kerajaan sementara warisan Shah Mohammad yang dikepalai Dr. Shapour Bakhtiar. Pada saat kembalinya Ayatollah Khomeini, pencetus revolusi Iran, ia melantik Mehdi Bazargan sebagai perdana menteri baru Iran. Ini menyebabkan Iran terbagi dua, pemerintahan revolusi dan pemerintahan sementara. Namun begitu, pemerintahan sementara Iran kalah dalam persaingan merebut kuasa saat pihak militer Iran menyatakan netral. Setelah itu, jajak pendapat dibuat untuk mendirikan sebuah pemerintahan baru. Keputusannya, 98% rakyat Iran menyokong gagasan ini dan akhirnya terbentuklah Republik Islam Iran

DOWNLOAD FILE REVOLUSI IRAN

Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kemandirian Bangsa


Kenangan LK II HMI Cabang Semarang

Negara kita memang kaya, namun kekayaan itu tela menjadi milik Negara lain. Bahkan ada angapan bahwa pembangunan negara adalah hasil dari freepot (tambang emas yang berada di irian jaya). Bahkan ada anekdot dari Lim Saiyoung yang mengatakan bahwa ketika bangsa indonesia menyanyikan lagu indonesia raya, dia bilang makan tu lagunya akan aku makan kekayaanya.
Kemandirian adalah kebebasan dari intervensi negara lain. Maka bangsa harus memiliki aspek kemandirian ideologis, politik, budaya dan ekonomi. Kesemua aspek tersebut saling keterkaitan. Kemandirian ideologis merupakan pondasi awal dalam mengawal kebergantungan terhadap negara lain.

DOWNLOAD FILE LENGKAP

Kewirausahaan Untuk Siswa

Tulisan ini pernah di muat di Jawa Pos

PADA ERA sekarang ini dunia pendidikan di tuntut untuk mengembangkan kompetensi atau basic skill. Orientasi pendidikan tidak hanya pembelajaran formal dengan berbagai macam mata pelajaran, akan tetapi terkait dan terikat dengan tuntutan zaman. Sekolah terkadang hanya menuntut orientasi kelulusan dan lupa akan potensi, skill, dan bakat anak.

Di akui atau tidak sekolah adalah tempat mencetak manusia-manusia unggul, namun tidak dipungkiri pula bahwa sekolah terkadang melakukan dehumanisasi dalam artian potensi anak didik tidak dikembangkan. Memang benar sekolah adalah kewajiban, namun kesuksesan belajar tidak hanya lewat jalur sekolah. Lihat saja seorang ilmuwan Issac Newton menemukan berbagai macam penelitian tanpa harus sekolah, William Bill Gates orang terkaya di dunia selama 14 tahun saja keluar dari sekolah yang kemudian mendirikan Microshoft bersama temannya dan melakukan eksperimen hasilnyapun dapat kita nikmati sekarang ini..
 
Menyadari tantangan yang dihadapi dan kompleksitas permasalahan global, dimana technologiy competation yang ujungnya pada industrialistik, materalistik, sekolah atau dunia pendidikan harus melakukan orintasi baru melalui pembelajaran kompetensi untuk peserta didik.
 
Tidak heran jika pendidikan sekarang mengarah pada pengembangan berbasis kompetensi. Selain sebagai bekal potensi dapat pula sebagai sarana pengembangan sekolah berbasis keilmuan yang mengajarkan berbagai mata pelajaran.
 
Maka dalam menyosong era industri dan teknologi ini sekolah atau madrasah diharuskan melakukan orientasi baru dibidang pembelajaran salah satu caranya yaitu dengan memberikan pelatihan entrepreneurship untuk peserta didik.

Ekstrakurikuler Sekolah
Kewirausahaan merupakan ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup. Dalam hal ini seseorang dituntut untuk melakukan proses sistematis penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan konsumen dan peluang pasar.
 
Peserta didik merupakan sesosok generasi penerus bangsa yang akan menjadi pewaris negeri. Pertumbuhan fisik yang cenderung lebih cepat, sifat emosional dan ego yang masih labil. Mindset (pola pikir) kewirausahaan inilah yang harus ditanamkan pada peserta didik karena dipundaknyalah menjadi generasi maju dengan bekal inovasi dan kreatifitas.
 
Maka alternatif itu bisa dikembangkan yaitu melalui program ekstrakurikuler yang merupakan bentuk pembelajaran di luar jam sekolah. Kegiatan ini dilakukan pihak sekolah untuk membekali anak didiknya dengan berbagai pertimbangan di antaranya untuk mengoptimalkan potensi, melatih kedisiplinan dan menciptakan kreasi, inovasi dan kreatifitas anak didik. Kegiatan ekstrakurikuler ada yang secara sepihak diwajibkan dan ada yang tidak diwajibakan ini terkait dengan kemauan dan kebutuhan siswa.
 
Melaui ekstrakurikuler melalui program entrepreneurship siswa diharapkan mendapatkan skill individu untuk dapat dipraktekan dan dikemabangkan. Semisal siswa memiliki potensi pada dunia masak atau makanan maka ekstra tata boga harus mengajarkan sesuai dengan keinginan. Dari sini siswa akan bisa berlatih entrepreneurship dengan membuat inovasi produk makanan, pelatihan market (pemasaran) atau juga bisa dititipkan ke kantin sekolah serta manajemen industri.
 
Bahkan sekolah dapat melakukan inovasi baru berupa pengembagan lembaga kewirausahaan dengan berbagai program pelatihan kecakapan hidup untuk peserta didik pada program ekstrakurikulernya. Dalam hal ini sekolah dapat memberikan The Learning Experience (Pengalaman Belajar) untuk peserta didiknya.
 
Sungguh sangat berarti sekali jika dunia sekolah dapat menyentuh sisi-sisi keinginan anak didik. Jika ekstrakurikuler sekolah dapat berjalan dengan baik maka akan mendidik siswa untuk disiplin dan nilai kepuasan pada diri siswa. Bahkan kepuasan orang tua siswa yang menyekolahkan anaknya dan pandangan masyarakat akan berfikir positif bahwa sekolah tidak hanya orientasi ijasah. Sebab melalui ekstrakurikuler ini anak didik memiliki bekal individu untuk bisa di kembangkan di kemudin hari.

Jika anak didik sesuai dengan potensi tentu saja akan mendidik mental mereka untuk bisa mandiri. Dengan rasa kemandirian ini siswa akan memiliki mental yang kuat dan tidak bergantung untuk menjadi pegawai atau bahkan sampai hanya menjadi buruh.

Inilah pola pembelajaran yang menyenangkan karena potensi skill mereka dapat diasah di sekolah tanpa harus mengeluarkan uang banyak untuk mengkuti kursus di luar program sekolah. Dengan demikian kesimpulan pembelajaran ekstrkurikuler sekolah ini, bahwa sekolah atau madrasah yang tidak pada program kejuruan dapat megembangkannya pada program ekstarakurikuler.
 
Inilah sekolah yang sangat menghargai potensi dan kreasi manusia. Termasuk potensi yang di bawa sejak lahir serta kreasi untuk mengembangkan, menghasilkan, menciptakan inovasi baru dalam berkreatifitas dan kemandirian.

disposisi gerakan mahasiswa


Fatalisme Gerakan Mahasiswa
Reformasi politik pada tahun 1998, gerakan mahasiswa menemukan kerangka visi gerakanya dengan melengserkan pimpinan Orde Baru. Walaupun pada level permukaannya saja (artifilasi), yang belum menyentuh hal-hal yang subtansial dan paradigmatik. Era reformasi ini ditandai dengan masuknya era baru yang lebih demokratis. Dari sinilah maka gerakan mahasiswa memperlukan formula baru dalam arah gerakanya dengan melakukan inovasi gerakan yang lebih membebaskan kaum tertindas.

DOWNLOAD FILE INI