Monday, February 25, 2008

Surga Di Panggung Hiburan

Surga Di Panggung Hiburan
Zaman sudah merdeka, terserah manusia ingin melakukan apa, ini kebebasan yang sudah tak ada lagi batasan antara salah dan benar. Semua bisa di perdagangkan apa lagi yang namanya tubuh…wow…laku keras, dengan sentuhan syahwat pinggul bergoyang ke depan maupun ke belakang di panggung hiburan. Apa lagi di suguhi biduan yang rupawan alias berwajah cantik, berpingul lebar dengan buah dada yang menonjol semua kan terhanyut dalam impian di surga.
Di lautan putih nyanyian dangdutan semakin keras dan suaranya semakin nyaring tak mampu lagi telinga untuk mendegarkannya malahan terhanyut di dalam kehangatan liuk tubuh penyanyinya. Lampu-lampu menyorot lekuk tubuhnya, ia tak berdosa hanya dengan tubuh sexnya, mulutnya, kulitnya seperti rembulan lagi datang bulan merindukan kasih dan sayang.
Zaman sudah edan, memang benar, siapa ingin merubah tentunya mereka yang benar ingin melakukan kebaikan tapi bagaimana mau melarang namanyanya aja pangung hiburan. Sekarang itu manusia baik seperti binatang yang bercinta, tingkah lakunya layaknya ayam gonta ganti pasangan.
Hidangan minuman yang memabukan (mensen, topi miring, congyang, vodka) dan segala yang memabukan selalu meramaikan di panggung hiburan apalagi yang namanya dangdutan sebgai minuman surga yang ikut memerihkan panggung hibuaran wajib ada dan tak boleh terlupakan..
Sekarang manusia menjadi orang yang hebat, jagoan, rela gila demi seteguk minuman haram, apa lagi gratisan yo… tinggal minum kok repot yang terpenting nikmati malam ini dengan bokong kemeriahan.
Zaman sudah kelebihan penumpang. Manusia seperti Tuhan di arena kebun binatang, berkuasa tak hiraukan kiri dan kanan tingal sampar dan tendang yang menghalanginya.
Zaman meningalkan tumpukan botol minuman, bercecer air muntahan binatang berbau anyir seperti nanah yang di hinggapi beribu lalat. Membuat mata tak mampu menyentuh kenikmatannya.
Zaman telah tengelam, manusia hidup dalam kenikmatan tak tau ia dalam kebingungan mencari sepasang sandal, tidur di jalanan dan meningalkan malam dengan sentuhan keberkahan dunia.
Selamat tingal zaman yang malam ini terasa menjadi kenagan di surga kenikmatan.
Previous Post
Next Post
Related Posts

0 comments: