Ada seorang pemuda yang menyandang buta aksara, ia tidak bisa membaca, menulis dan bahkan berhitung. Kebetulan ada lowongan menjadi pekerjaan menjadi penjaga gudang di pabrik rokok, ia memberanikan diri untuk melamar pekerjaan tersebut. Sesampainya disana terlihat banyak orang yang juga ikut melamar pekerjaan.
Setelah diseleksi oleh pihak administrasi pemuda tersebut masuk sepuluh besar dari beribu orang pelamar. Selanjutnya ia dites wawancara dan bahkan disuruh mengerjakan soal. Pemuda tersebut akhirnya tidak lolos seleksi pekerjaan tersebut..
”bapak, kok bisa sukses sekarang ini’
”ini semua berkat kerja keras. Aku bekerja serabutan, uang sedikit demi sedikit aku tabung. Alhamdulillah kerja kerasku selama ini dapat mendirikan pabrik yang jauh lebih besar. Dibanding ketika aku mau menjadi tenaga penjaga gudang, bahkan penghasilan pabrik ini lebih besar’
”seandainya bapak tidak buta aksara apa yang akan terjadi’
”tentu aku akan menjadi penjaga gudang”
Itulah sedikit cerita pengalaman seorang pemuda yang mengalami buta aksara. Namun disini kita tidak memetik pelajaran supaya kita menjadi manusia yang tidak bisa menulis, membaca dan berhitung. Namun semangatnya untuk belajar dan bekerja keras.
Ternyata pola pikirlah yang mempengaruhi kita dalam menjalani kehidupan ini. Setiap manusia diberikan kelebihan masing-masing, namun kelebihan tersebut belum tentu dapat dioptimalkan secara maksimal seperti yang dialami pemuda tersebut.
Walaupun memiliki kelemahan namun sangup untuk menutupi kekuranganya yaitu pertama, sikap positif, melalui hal tersebut kekurangan bukan berarti kelemahan. Kedua, belajar, semenjak ia mengalami buta aksara ternyata ia mau belajar dengan giat supaya menjalani hidup ini lebih berarti. Ketiga, semangat untuk kerja keras, semua yang yang kita dapatkan tentu dari hasil prosesnya. Ketika kita berjuang dengan maksimal tentu hasil yang didapatkannyapun akan maksimal.
Kelemahan bukan berarti kekurangan namun kelemahan adalah kelebihan
Tamangede Gemuh-Kendal (KKN Tematik PBA 2009)
Setelah diseleksi oleh pihak administrasi pemuda tersebut masuk sepuluh besar dari beribu orang pelamar. Selanjutnya ia dites wawancara dan bahkan disuruh mengerjakan soal. Pemuda tersebut akhirnya tidak lolos seleksi pekerjaan tersebut..
”bapak, kok bisa sukses sekarang ini’
”ini semua berkat kerja keras. Aku bekerja serabutan, uang sedikit demi sedikit aku tabung. Alhamdulillah kerja kerasku selama ini dapat mendirikan pabrik yang jauh lebih besar. Dibanding ketika aku mau menjadi tenaga penjaga gudang, bahkan penghasilan pabrik ini lebih besar’
”seandainya bapak tidak buta aksara apa yang akan terjadi’
”tentu aku akan menjadi penjaga gudang”
Itulah sedikit cerita pengalaman seorang pemuda yang mengalami buta aksara. Namun disini kita tidak memetik pelajaran supaya kita menjadi manusia yang tidak bisa menulis, membaca dan berhitung. Namun semangatnya untuk belajar dan bekerja keras.
Ternyata pola pikirlah yang mempengaruhi kita dalam menjalani kehidupan ini. Setiap manusia diberikan kelebihan masing-masing, namun kelebihan tersebut belum tentu dapat dioptimalkan secara maksimal seperti yang dialami pemuda tersebut.
Walaupun memiliki kelemahan namun sangup untuk menutupi kekuranganya yaitu pertama, sikap positif, melalui hal tersebut kekurangan bukan berarti kelemahan. Kedua, belajar, semenjak ia mengalami buta aksara ternyata ia mau belajar dengan giat supaya menjalani hidup ini lebih berarti. Ketiga, semangat untuk kerja keras, semua yang yang kita dapatkan tentu dari hasil prosesnya. Ketika kita berjuang dengan maksimal tentu hasil yang didapatkannyapun akan maksimal.
Kelemahan bukan berarti kekurangan namun kelemahan adalah kelebihan
Tamangede Gemuh-Kendal (KKN Tematik PBA 2009)
0 comments: