Tuesday, June 23, 2009

The Light of Ken Dedes


Sejarah akan terulang dengan subyek, obyek dan motif yang serupa tetapi tak sama. Banyak sejarah telah membuktikan”.

Sebuah naskah teater yang dikarang oleh M. Jalidu, berkisah tentang ketakutan seorang wanita yang membantu penemuan di sebuah situs kuno. Isi situs tersebut mengkisahkan kilasan-kilasan bayangan masa lalu. Seperti “de javu”, wanita tersebut juga mempunyai keistimewaan seperti Ken Dedes berupa alat kelaminya (vagina) bercahaya. Bahkan wanita tersebut dianggap sebagai titisan Ken Dedes.

Kelebihanya tersebut membuat ia takut jika nanti ia juga akan menjadi penyebab pertumpahan darah. Ia takut jika masa depannya cuma perulangan dari sejarah “sunguh menyakitkan…”.

Itulah sebuah prolog kisah naskah teater yang berjudul “The Light og Ken Dedes”. Sebuah kisah tentang masa yang kelam karena sebuah keistimewaan atau kelebihan dari wanita lainnya. Sesosok wanita dengan berbagai kelebihan sebut saja kecantikan dan tubuh yang molek tentu akan membuat para lalaki mabuk kepayang, apalagi ditambah dengan akhlak yang terpuji tentu akan membuat semuanya terpana kepadanya.


Kecantikan itulah harapan bahkan dambaan bagi kaum wanita, sebab dengan kecantikan akan membuat mereka mejadi percaya diri dan lebih bisa untuk dihargai. Terkadang jika ia merasa ada kurang pada dirinya ia akan melakukan segalanya untuk merubah. Dari berbagai macam alat kecantikan seperti pergi ke salon, diet, rebonding yang terpenting yaitu berhubungan dengan fasion. Sebab pada diri wanita diciptakan berupa keindahan.


Akan tetapi jika keindahan tersebut di salah gunakan akan berakibat fatal seperti kisah teater tersebut yaitu membuat para lelaki menjadi budak untuk merebutkannya bahkan sampai terjadi pembunuhan. Bahkan keindahan tersebut ditambah dengan harta dan tahta tentu akan menjadi lain, sebab segala bencana terjadi akibat harta, tahta dan jenis kelamin.


Kaum wanita adalah sesosok ibu yang dapat membuahi janin untuk dapat menghasilkan keturunan yang mulia. Wanita adalah mahluk yang mulia maka berbahagialah wahai kaum wanita sebab pada dirimu ada kemulyaan yang sungguh hebatnya, bukannya menjadikan dirimu sebagai mahluk kedua. Setiap manusia di sisi tuhannya tetap sama yang membedakan hanyalah ketakwaannya. (18/06/09)

Thursday, June 11, 2009

Spirit Koalisi Kebagsaan Urak-Urakan

Indonesia saat ini sudah memasuki fase ketiga pemilihan umum secara langsung oleh rakyat. Semenjak pemilihan calon legislatif (caleg), yang banyak meningalkan pelajaran yang berharga dari berbagai kasus kecurangan, kini pemilihan presiden menjadi hal yang menentukan bagi bangsa ini. Hal ini terkait dengan tuntutan perbaikan sistem pemerintahan yang berlandaskan good governance dan clean governance.
Tuntutan perbaikan sisten tersebut menghadapi tantangan berat dalam masa transisi ke arah pemeritah yang lebih demokratis. Membentuk sistem perwakilan yang dapat mewakili kepentingan rakyat. Sebab dinamika politik Indonesia menjelang pemilihan presidsen, diwarnai dengan penglompokan partai dalam koalisi. Partai Demokrat yang memenangi pemilihan legislatif mengandeng partai Islam, terbentuklah kolaisi kebangsaan yang (Nasional-Islam). Koalisi kebangsaan ini dalam jangka pendek bertujuan memenangkan calon presiden dan wakilnya (SBY dan Budiono).

Sementara itu PDIP dan Gerindra (Nasionalis-Baru), koalisi kebangsaan ini terbentuk merupakan awal tewujudnya konsesus nasional dengan harapan memenagkan Megawati dan Prabowo dalam pemilihan presiden. Sedangkan Golkar dengan Hanura (Kekaryaan-Nasionalis), menempatkan Jusuf Kalla dan Wiranto sebagai presiden menempatkan koalisi kebangsaan tersebut dengan jalan pembentukan strukturisasi nasionalis.


Terbentukny akoalisi kebangsaan partai tersebut merupakan hal yang lazin ditempuh dalam demokrasi.

Kemana partai Islam

Di sisi lain partai Islam telah mengandeng partai demokrat dan sebagian terjadi perpecahan menentukan arah kemana ingin melabuhkan. Sebab demokratisasi politik koalisi kebangsaan sekarang ini semakin memuncak dengan public opinion yang menempatkan partai Islam sebagai lahan suara. Hal ini dapat dilihat dengan tidak adanya calon wakil presiden apalagi calon presiden dari partai Islam. Partai Islam hanya menjadi pendampiing (team sukses) untuk memenangkan calon presiden yang diusung dalam koalisi kebangsaan.


“New world order” sebuah ungkapan yang mengisyaratkan adanya pemebntukan dunia baru pada ranah partai politik. Tapi ini hanya seputar politik koalisi kebangsaan untuk dapat menciptakan labelling theory, yang bisa direkayasa menjadi public opinion sedemikian hebat sehingga korban misinterpretasi menjadi hancur reputasinya dan tak mampu bertahan. Begitulah kiranya nasib partai Islam sekarang ini, tapi apakah koalisi kebangsaan tersebut dapat mengusung kepentingan rakyat khusunya partai Islam.


Pemenangan presiden itulah yang dinanti dalam pemilihan presiden nanti, pemilihan presiden dan wakilnya yang diusung merupakan bentuk ideal dari tindak lanjut koalisi. Hal yang terpenting yaitu terbentuknya demokratisasi yang ditopang eksekutif dan legislatif yang kuat dalam mensukseskan Indonesia pada kancah internasional. Ini hanyalah sebuah pelajaran dari koalisi kebangsaan, namun bagaimana kita dapat menjembatani perbedaan parta-partai politik baik Islam, Nasionalis dan Kekaryaan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih demokratis dan terjalin rasa persatuan dan kesatuan.

Monday, June 8, 2009

Monggo Kongres HMI Ke 27


Teriak maling laba-laba diam
Teriak perubahan laba-laba buat sarang
Ikat sini jangan lupa ikat sana
Suara lirih semerbak mengedap-endap
Ada apa laba-laba pura-pura lupa
Mongo orang jawa bilang
Berarti di persilahkan
Ambil jabatan
Menang kepentingan
Semua ada pada gengaman

Rupanya rupa-rupa
Jelasnya bukan seni rupa
Hanya lukisan laba-laba
Terekat di jaring-jaringnya
Mongo itu laba-laba

(Wisma Taman Eden; Kaliurang Yogyakarta 07/06/09)

Thursday, June 4, 2009

Memberdaykan Ekonomi Mikro Sentra Tanah Liat

Suara Merdeka - Rubrik BlogPrint

KENDAL - Masyarakat Indonesia banyak mengantungkan hidupnya dikawasan pertanian atau agraria. Pada sisi lain ada potensi disekitar kawasan pertanian yaitu sentra industri tanah liat, yang sangat potensial untuk dikembangkan, diataranya yaitu pembuatan bata merah, genteng dan gerabah. Namun banyak pokok permasalahan yang dialami disentra industri tersebut diantaranya yaitu ketersedian sumber daya manusia, alat yang masih tradisonal dan aspek profesionalitas industri terkait dengan pola manajemen dan marketing.

Jika saja pemerintah dan para investor melirik industri tersebut tentu saja akan menjadi menarik. Sebab potensi tersebut sangat menjanjikan guna menopang ekonomi mikro lebih bermartabat. Sebab ekonomi mikro merupakan salah satu faktor yang dapat mengankat laju ekonomi nasional.

Maka dari itu baik pemerintah dan para investor dapat langsung terjun ke sentra industri tersebut, guna untuk memastikan potensi yang menjanjikan. Hal in terkait dengan aspek pengembangan industri kecil untuk tetap eksis seiring dengan industi persaingan ekonomi global.


Kerja sama dari berbagai pihak sangat dibutuhkan, sebagai upaya untuk menindak lanjuti perkembagnan ekonomi menuju persaingan global. Andai saja potensi tersebut dapat dimaksimalkan, tak pelak di desa industri sentra tanah liat akan mendapati masyarakat yang makmur dan membuka akses lapangan pekerjaan. 


(Desa Tamangede Kecamatan Gemuhl Kabupaten Kendal)

Desa Tamangede Gemuh Kendal Sebuah Jejak





HIDUP merupakan sebuah perjalanan yang harus dilewati, begitulah Desa Tamangende. Disitu banyak pelajaran yang dapat dipetik, selain menjadi tempat KKN Tematik PBA IAIN Walisongo Semarang ke 52 tahun 2009 untuk menuntaskan penyandang buta aksara. Namun pada sisi lain kemasyarakatan banyak pelajaran yang dapat dipetik. Diantaranya pola interkasi masyarakat, model pembelajaran untuk warga dan pelatihan keterampilan. Tapi ada satu yang tidak bisa dilupakan, yaitu hubungan kekeluargaan di tempat base came yang ditempati.

Rumah Bapak H. Yanto dan Ibu Hj. Nur Sikoh dan kedua anaknya Elsa dan Aya dan tidak terlupakan keluarga lainya temen-temen tratak dan sound. Tidak lupa Selamet dan Avit serta Geng Venuz CS 7...Ok (kibarkan kreativitasmu menjadi lebih berarti). Disitu awal mata ini memandang dari hubungan kekeluargaan yang harmonis, banyak hikmah yang dapat dipetik.

Diantaranya yaitu; pertama, keharmoisan untuk selalu berfikir jernih sebagai upaya untuk menumbuhkan keakraban. Kedua, keceraian rumah tangga. Ketiga, tidak ada sekat status derajat dan martabat. Keempat, tidak adanya status sosial dan kedermawanan serta kedewasaan. Dengan ini saya mengucapkan:.


Terima kasih untuk semuanya pada khususnya keluarga bu lurah (Hj. Nur Sikoh).


Tamangede, 28 Mei 2009