Saturday, March 29, 2008

Terima Kasih Iblis

Terima Kasih Iblis


Di desa yang terpencil, namun kini sudah menjadi besar karena ketenaran sang maestro yang merambah dunia politik dan ekonomi. Namun bukan lagi desa, sudah berganti nama menjadi kota yang berpendidikan, kota yang memberikan kesejukan dalam berfikir. Kota yang akan mengantar manusia-manusia bodoh menjadi pintar. Kota yang akan mengantar seseorang meraih cita-citanya.
Terlihat seorang anak muda termenung sendiri di teras masjid.

Monday, March 24, 2008

Dan Rahasia Nafsu Terbongkar

Dan Rahasia Nafsu Terbongkar

Sebelum Allah menciptakan Setan maka di ciptakanlah bumi dengan berbagai macam keindahan, dengan gunung-gunung yang menjulang ke angkasa, laut-lautan tuk menghias daratan dan tumbuh-tumbuhan yang menghijaukan. Menciptakan langit dengan terangnya matahari, bulan dan bintang-bintang yang bergemerlapan dengan cahaya terang.
Setan merupakan mahluk Allah yang diciptakan paling awal.
Negeri Puting Susu

Negeri Puting Susu

Negeri Puting Susu

Saat aku remas puting susunya
Seperti telur ceplok yang kelihatan putih proteinnya
Dan kekuninggan yang penuh gizi
Setiap kelembutan tangan yang mengengam kencang tak ingin lepas
Berarti kasih sayang yang begitu dalam
Terulur-ulur memanjang ah…terasa…ah…
Begitu memikat untuk menikmati asyik rasanya
Teriakannya tidak terdengar, dia betina yang begitu enjoy
Sedangkan aku keluarkan desah yang begitu mengelora

Ayo keluar kamu adalah sumber penghasilan
Kamu adalah tumpuan hidupku
Engkaulah yang memberikan sandang sarjana pada anakku

Setelah menikmati setiap sentuhan kenikmatan
Akhirnya yang di tunggu-tunggu keluar
Crrrroooooooooot!
Cairan putih kental keluar dari ujung puting hitamnya
Terasa lega, betinaku memang jago
Sebab aku merawat dengan cinta
Akupun begitu…
Apa yang aku harapkan ternyata kesampaian
Karena cairan itu akan berubah jadi uang
Dan aku belikan berbagai macam kebutuhan

Tapi kenapa…
Cairan berubah warnanya yang aku kelola
Cairan itu terproduksi oleh bakteri
Penyakit yang begitu mematikan
Padahal aku benar-benar tidak mengira bisa begini
Ini adalah murni cairan dari puting susunya
Bukan puting-puting yang di legalkan
Bukan pula puting susu yang di lokalisasikan

Tapi ini benar…
Bukan tipu muslihat anak-anak butuh susu!
Untuk pertumbuhan generasi yang mewarisi puting
Pandanganku kacau kaena susu menjadi mahal
Mengemis puting susu ke Negara seberang
Begitu naïf padahal negeri ini penuh dengan puting susu
Puting-puting yang produktif untuk mencukupi
Semua kebutuhan negeri…

Tapi mengapa…
Susu tidak tercukupi
Mau jadi apa anak-anak negeri!

Aku Adalah Ide Untuk Gadisku


Aku Adalah Ide Untuk Gadisku


Aku adalah cahaya di perahu Nuh yang menyusuri samudra para orang mukmin dari keyakinan iman. Air menjadi jalan pengantar sampai ketujuan dan awan mempayungi untuk selalu bertafakur.


Aku adalah sinar terang di kegelapan gua hira, menerangi batu-batu kejam. Nabi Muhammad mengajarkanku iqra’. Dari kegelapan ini untuk mencapai puncak kejayaan untuk meraih kebahagian dunia dan akhirat.


Aku adalah ide yang memberikan ilmu cinta. Tumbuhkan peradaban baru dan jangan sampai bernostalgila pada masa lalu. Aku akan menangis di gurun pasir dan air mataku akan membajari pasir yang gersang dan akan tumbuhkan kejayaan baru yang penuh dengan bukit-bukit iman.


Hari ini aku bermimpi berrtemu dengan putri yang membawa bunga-bunga keindahan, gadis-gadis itu menyapa dengan senyum merekah merah begitu mempesona dan akan aku pinag dia dengan cinta. Aku akan menuntut kebebasan bukan kebebasan yang keblabasan, karena hanya gadisku yang membebaskan dari ketertindasan.


Aku adalah kenangan masa lalu penuh dengan kedamaian dan puncak terang berkibar dengan cahaya ilmu pengetahuan tapi mengapa puncak terang menjadi puncak kegelapan yang penuh dengan kejahiliahan. Dan aku adalah manusia di negeri yang tidak ingin mengemis pertolongan dari negeri lain yang inginkan kemulyaan di negeriku.


Aku adalah ide cinta dari gadisku untuk menjadi Negara yang maju di negeri yang antah berantah. Aku bukanlah kebohongan di atas kebenaran. Aku bukanlah kebodohan di atas kepintaran. Aku bukalah penindasan di atas kemerdekaan. Tapi aku adalah ide untuk menuju puncak terang.


Aku adalah gadisku untuk negeriku, bangunkan aku dari tidurku, akan ku buatkan perahu sehebat perahu Nuh dan aku berikan ide baruku di gua-gua kebusukan. Tanyalah pada bintang di tengah malam mereka akan berkata negeriku bukan negeri yang menderita, negeriku bukan negeri yang bodoh, negeriku bukan negeri pemalas tapi negeriku masih terleleap dalam tidurnya.Aku adalah ide dari gadisku di tengah malam gulita berangan menjadi negeri yang berperadaban maju..

Sunday, March 16, 2008

hanya kamu


Hanya Satu

Ku ingin berhayal tentang dirimu
Namun kuakui aku tak mampu
Melukismu di langit ke tujuh
Lemah hatiku telah padam
Di serang ribuan tombak
Mulut terberai merah darah
Atas luka lidah membisu
Muka hilang berselimut
Sinar mentari telah pakai topeng
Tidak lagi mau berkisah
Pancarany redup tertelan angiin
Seruling daud tak lagi merdu
Ketampanan yusuf entah kemana
Kecantikan zulaikah hilang lembut rambutnya
Sulit lagi tuk di bayangkan ya sampai di situ
Batas nalar dan hanya bisa menjadi gila (7/6/2006)



Terima Kasih CintaTerima kasih cinta
Engkau tlah datang pada hamba
Namun hamba hanya terdiam
Melihat senyum raut wajahnya
Maafkan perasaan di hati
Aku tak ingin kau hadir
Hanya dalam emosi sesaat
Hamba hanya inggin
Cinya yang abadi
Bersemayam dalam kalbu surga
Apakah kan takut dengan kata-kata cinta
Selama ini mendekam di hati
Terima kasih cinta
Hadirkan cinta untuk duniaku
Tetapi hamba belum mampu
Rangkai indah setangkai cinta
Biarkan hamba bebasmencari
Cinta yang selama ini mengantui
Aku yakin suatu saat nanti
Cinta yang akan menjawabnya
Dan cinta pula yang mengakhiri (9/12/06)



Kalam SuciMendung berselimut kain gelap
Tabir kian tak indah
Nikmati hempasan nafas
Di ronga penuh kalimat syahadat
Memutar di samudra cinta
Tawarkan lembartan bacaan penuh rahmat
Untuk mengisi
Untuk menghiasi
Sisi-sisi penghuni rumah malaikat
Kalam suci tak membohongi diri
Kalam suci tak menyombongkan diri
Petunjuk melihat diri untuk kembali
Hikmah jalan jihad dermaga hati
Lawan diri bagun sanubari
Kembali kesucian illahi (4/1/07)

Friday, March 7, 2008

Generasi Majnun


Generasi Majnun

Ku melangkah demi langkah menyusuri lapanggan

Satu jenkal dua jenkal menginjak rerumputan
Tanah ini telah menjadi lautan Lumpur
Karena habis di guyur hujan di hari lalu
Namun tak menyurutkan bayak orang untuk menontonnya
Bayak manusia mengais rizeki dari penjual baju, tas, makanan
Hingga berupa permainan berhadiah HP dan permainan catur
Bahkan ada penjual obat serta layanan pijat syaraf
Tapi tidak itu ini keramaian malam minggu
Tapi juga tidak itu ini memang panggung hiburan
Lantunan musik menghentak bumi
Menyusuri ruang ruang kosong di angkasa
Ya inilah keramaian anak muda
Menikmati melodi percintaan di tengah malam
Kebanayakan dari mereka adalah muda mudi
Tinggalkan rumah unutk nikmati hembusan angin dingin
Mumpung acara gratisan jadi asyik aja
Merekalah generasi bangsa yang masih muda belia
Yang suka berfoya foya dan nongkrong di pinggir jalan
Inilah pewaris negeri dengan membawa bendera merah putih
Berasesoriskan lambang rock, metalica, harajuku dan punk
Dan ada juga yang sederhana hanyak memakai celana pendek
Tetap tidak mengapa ini hanya persoalan gaya
Jadi siapa mau mengikuti perkembangan zaman ya silahkan
Generasi majnun pergi tanpa pamit
Akan mewarisi negeri dengan kekayaan duniawi
Akan membawa kibaran bendera menuju kemakmuran
Bukan generasi yang memperebutakan kekuasaan
Yang suka menyiksa rakyat dalam kemelaratan
Generasi majnun yang suka bersenang senang
Akan jadi pemimpin negeri dengan sejumlah utang
Akan menunjukan jati diri ke Negara lain
Tapi dia hanya generasi majnun yang belum tau urusan Negara
Yang ia tahu hanya kenikmatan sementara
Generasi majnun hargailah dirimu
Untuk menjadi penganti pemimpin bangsa
Untuk membawa Indonesia ke puncak katulistiwa (1/03/08)

Sunday, March 2, 2008

Risalah Demokrasi

Risalah Demokrasi


Risalah Demokrasi
Dia pemimpin yang sempurna
Bukan pemimpin untuk mendusta
Dia berikan nafas kesejukan
Bukan nafas yang menghancurkan
Aku bersaksi demi pemimpinku
Tidak ada cinta yang lain selain dia
Kan ku simpan pada denyut rinduku
Kan ku alirkan cinta ke seluruh tubuhku
Tapi…
Demi pergantian waktu
Dia menjadi pemimpin baru
Yang hanya mengaku ngaku
Lewat risalah demokrasi
Aroma angin begitu menyegarkan
Namun dia semakin meneggelamkan
Negeri yang menjelma jadi kotoran
Di perebutakan banyak orang
Demi…
Satu kursi kekuasaan
Semakin aku tak percaya
Karena kamu seorang pendusta (25/02/08)